Coba Bunuh 5 Bayi, Perawat di Jerman Diamankan
A
A
A
BERLIN - Kepolisian di kota Ulm, Jerman dilaporkan menangkap seorang perawat karena diduga berusaha membunuh lima bayi. Perawat itu dikabarkan menyuntikan morfin kepada lima bayi yang baru lahir.
Bayi-bayi itu, setidaknya beberapa di antaranya lahir prematur, jatuh sakit secara serentak pada dini hari tanggal 20 Desember tahun lalu. Kelima bayi itu tiba-tiba menderita sesak nafas secara bersamaan.
"Pada dini hari, lima bayi berusia antara satu hari hingga satu bulan mengalami sesak napas hampir secara bersamaan," kata Kepala Polisi Ulm, Bernhard Weber dalam sebuah pernyataan.
Weber, seperti dilansir Reuters pada Kamis (30/1/2020), kemudian menuturkan, bahwa berkat adanya bantuan medis yang cepat, kelima bayi tersebut berhasil diselamatkan.
Otoritas rumah sakit pertama kali mencurigai infeksi, tetapi tes urin membantah teori itu. Sementara pada saat yang sama, fakta mengungkapkan jejak morfin pada kelima bayi tersebut. Morfin secara rutin diisi di departemen neonatal untuk mengobati gejala penarikan bayi yang lahir dari ibu yang kecanduan.
Para penyelidik kemudian mendapatkan fakta, bahwa waktu gejala keracunan morfin terjadi selama shift malam. Mereka kemudian menemukan jarum suntik berisi susu bayi yang mengandung morfin di loker salah satu perawat di shift itu.
Perawat, yang tidak diidentifikasi oleh pihak berwenang tetapi digambarkan sebagai perawat muda, ditangkap setelah jarum suntik ditemukan. Perawat tersebut menyangkal tuduhan percobaan pembunuhan.
Bayi-bayi itu, setidaknya beberapa di antaranya lahir prematur, jatuh sakit secara serentak pada dini hari tanggal 20 Desember tahun lalu. Kelima bayi itu tiba-tiba menderita sesak nafas secara bersamaan.
"Pada dini hari, lima bayi berusia antara satu hari hingga satu bulan mengalami sesak napas hampir secara bersamaan," kata Kepala Polisi Ulm, Bernhard Weber dalam sebuah pernyataan.
Weber, seperti dilansir Reuters pada Kamis (30/1/2020), kemudian menuturkan, bahwa berkat adanya bantuan medis yang cepat, kelima bayi tersebut berhasil diselamatkan.
Otoritas rumah sakit pertama kali mencurigai infeksi, tetapi tes urin membantah teori itu. Sementara pada saat yang sama, fakta mengungkapkan jejak morfin pada kelima bayi tersebut. Morfin secara rutin diisi di departemen neonatal untuk mengobati gejala penarikan bayi yang lahir dari ibu yang kecanduan.
Para penyelidik kemudian mendapatkan fakta, bahwa waktu gejala keracunan morfin terjadi selama shift malam. Mereka kemudian menemukan jarum suntik berisi susu bayi yang mengandung morfin di loker salah satu perawat di shift itu.
Perawat, yang tidak diidentifikasi oleh pihak berwenang tetapi digambarkan sebagai perawat muda, ditangkap setelah jarum suntik ditemukan. Perawat tersebut menyangkal tuduhan percobaan pembunuhan.
(esn)