Filipina Konfirmasi Kasus Pertama Virus Corona Wuhan
A
A
A
MANILA - Kementerian Kesehatan Filipina mengkonfirmasi kasus pertama virus Corona di negara itu. Laporan terbaru ini semakin menambah panjang daftar kasus penyebaran virus Corona Wuhan di seluruh dunia.
Menteri Kesehatan Filipina, Francisco Duque menuturkan, pasien yang terkonfirmasi virus tersebut adalah warga negara China. Duque menuturkan, pasien tiba di Filipina pada pekan lalu.
"Seorang wanita China berusia 38 tahun, yang tiba di Filipina dari Wuhan pada 21 Januari, dinyatakan positif terkena virus Corona," kata Duque dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis (30/1/2020).
Komisi Kesehatan Nasional China sebelumnya mengatakan, bahwa sejauh ini jumlah korban tewas akibat virus tersebut meningkat menjadi 170 orang, jumlah kasus menjadi 7.711 dan pasien yang disembuhkan dan dipulangkan mencapai 170 orang.
Komisi itu tak merinci detail soal ratusan pasien yang berhasil disembuhkan, termasuk ditangani dengan obat apa. Namun, negara ini dilaporkan menggunakan obat anti-HIV untuk mengobati para pasien 2019-nCoV.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian memperingatkan semua pemerintah untuk "mengambil tindakan" atas virus mematikan mirip SARS tersebut yang menyebar dari Wuhan, Provinsi Hubei tersebut.
Menteri Kesehatan Filipina, Francisco Duque menuturkan, pasien yang terkonfirmasi virus tersebut adalah warga negara China. Duque menuturkan, pasien tiba di Filipina pada pekan lalu.
"Seorang wanita China berusia 38 tahun, yang tiba di Filipina dari Wuhan pada 21 Januari, dinyatakan positif terkena virus Corona," kata Duque dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis (30/1/2020).
Komisi Kesehatan Nasional China sebelumnya mengatakan, bahwa sejauh ini jumlah korban tewas akibat virus tersebut meningkat menjadi 170 orang, jumlah kasus menjadi 7.711 dan pasien yang disembuhkan dan dipulangkan mencapai 170 orang.
Komisi itu tak merinci detail soal ratusan pasien yang berhasil disembuhkan, termasuk ditangani dengan obat apa. Namun, negara ini dilaporkan menggunakan obat anti-HIV untuk mengobati para pasien 2019-nCoV.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian memperingatkan semua pemerintah untuk "mengambil tindakan" atas virus mematikan mirip SARS tersebut yang menyebar dari Wuhan, Provinsi Hubei tersebut.
(esn)