Ketakutan Virus Corona, Kepala Penumpang Pesawat Ditutup Botol Plastik
A
A
A
SYDNEY - Para keluarga China yang hendak naik pesawat memakai botol plastik di kepala mereka untuk menghindari tertular virus Corona baru, 2019-nCoV , yang mematikan.
Foto-foto telah muncul di media sosial menunjukkan pria, wanita dan anak-anak berjalan melalui bandara besar dengan botol plastik besar menutupi wajah mereka. Beberapa gambar diduga diambil di China dan Hong Kong, sementara yang lain difoto di Vancouver, Kanada.
Kanada mengonformasi kasus pertama Coronavirus baru pada minggu lalu. Seorang pria, yang melihat seorang wanita mengenakan botol plastik di kepalanya di di bandara Vancouver, mengomentari pemandangan tak biasa itu di Twitter. "@yvrairport saya pikir saya telah melihat semuanya .. #coronavirus," tulis pengguna akun Twitter @seanglavin, seperti dikutip AAP, Kamis (30/1/2020).
Ketakutan para warga China akan bahaya 2019 Novel Coronavirus itulah yang membuat mereka mengambil langkah esktrem. Kurangnya pasokan medis untuk dokter dan staf medis China pada awalnya diyakini sebagai kekuatan pendorong di belakang tren yang tidak biasa yang telah diadopsi oleh penduduk. (Baca: Bak Zombie, Para Korban Virus Corona Wuhan di China Ambruk di Jalan-jalan )
Seorang sukarelawan di rumah sakit di Wuhan, Provinsi Hubei, China, tempat virus itu berasal, mengatakan staf medis mulai jatuh sakit ketika merawat pasien yang sakit pada awal Januari dan meningkatkan alarm dengan pemerintah.
Tetapi respons yang lamban berarti staf medis pergi tanpa perlindungan yang layak selama berminggu-minggu dan harus menggunakan alternatif.
Bahkan sekarang, kata sukarelawan itu, beberapa staf medis menggunakan kantong plastik sampah dan botol-botol air sebagai pakaian darurat dan masker.
"Ketika kami pertama kali menemukan bahwa itu dapat ditularkan antara orang ke orang, kepala rumah sakit kami, ketua, departemen urusan medis, mereka duduk dan membuat panggilan tak berujung kepada pemerintah kota, komisi kesehatan," kata seorang perawat, yang jatuh sakit dan dimasukkan ke dalam ruang isolasi, dalam pesannya yang dibagikan oleh relawan.
"Mereka bilang kita masih tidak bisa memakai pakaian pelindung, karena mungkin akan menimbulkan kepanikan," paparnya. (Baca juga: Membunuh 170 Orang China, Virus Corona di Luar China Mengkhawatirkan )
Dalam kasus apa pun, pengguna media sosial telah bercanda bahwa pemandangan tak biasa itu hanya tindakan pencegahan ekstra.
Pengacara yang bermarkas di Beijing, Chen Qiushi, baru-baru ini menge-tweet gambar seorang pria yang mengenakan masker dan botol plastik di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan.
Wartawan BBC, Edward Lawrence, juga berbagi foto di media sosial yang menunjukkan seorang wanita mengenakan kantong plastik di kepalanya.
“Wanita ini mengambil perlindungan ke level berikutnya. Dia mengenakan kantong plastik di atas kepalanya. Selamatkan diri Anda dari virus, tetapi berisiko mati lemas dalam prosesnya," ujarnya.
Situs berita Filipina, Kami, membagikan video di Twitter tentang sekelompok orang yang bermain mahjong dengan plastik di atas kepala mereka.
"Ketika Mahjong hidup, tetapi Coronavirus menjadi tren," tulis media itu di akun Twitter-nya, "Ketika Mahjong masih hidup tetapi virus Corona sedang tren #CoronaOutbreak," tulis pengguna akun Twitter @KAMIcomphnews, Kamis (30/1/2020).
Media Australia, 7News, membagikan gambar seorang pria mengenakan helm sepeda motor dalam penerbangan China Eastern dari Shanghai ke Perth.
Seorang penumpang, Marina Jambrina, mengatakan kepada The West Australian ketika dia berada di bandara di Shanghai dia tidak melihat siapa pun di bandara yang tanpa masker. Penyakit ini sudah membunuh 170 orang di China dari 31 Desember 2019 hingga hari ini.
Foto-foto telah muncul di media sosial menunjukkan pria, wanita dan anak-anak berjalan melalui bandara besar dengan botol plastik besar menutupi wajah mereka. Beberapa gambar diduga diambil di China dan Hong Kong, sementara yang lain difoto di Vancouver, Kanada.
Kanada mengonformasi kasus pertama Coronavirus baru pada minggu lalu. Seorang pria, yang melihat seorang wanita mengenakan botol plastik di kepalanya di di bandara Vancouver, mengomentari pemandangan tak biasa itu di Twitter. "@yvrairport saya pikir saya telah melihat semuanya .. #coronavirus," tulis pengguna akun Twitter @seanglavin, seperti dikutip AAP, Kamis (30/1/2020).
Ketakutan para warga China akan bahaya 2019 Novel Coronavirus itulah yang membuat mereka mengambil langkah esktrem. Kurangnya pasokan medis untuk dokter dan staf medis China pada awalnya diyakini sebagai kekuatan pendorong di belakang tren yang tidak biasa yang telah diadopsi oleh penduduk. (Baca: Bak Zombie, Para Korban Virus Corona Wuhan di China Ambruk di Jalan-jalan )
Seorang sukarelawan di rumah sakit di Wuhan, Provinsi Hubei, China, tempat virus itu berasal, mengatakan staf medis mulai jatuh sakit ketika merawat pasien yang sakit pada awal Januari dan meningkatkan alarm dengan pemerintah.
Tetapi respons yang lamban berarti staf medis pergi tanpa perlindungan yang layak selama berminggu-minggu dan harus menggunakan alternatif.
Bahkan sekarang, kata sukarelawan itu, beberapa staf medis menggunakan kantong plastik sampah dan botol-botol air sebagai pakaian darurat dan masker.
"Ketika kami pertama kali menemukan bahwa itu dapat ditularkan antara orang ke orang, kepala rumah sakit kami, ketua, departemen urusan medis, mereka duduk dan membuat panggilan tak berujung kepada pemerintah kota, komisi kesehatan," kata seorang perawat, yang jatuh sakit dan dimasukkan ke dalam ruang isolasi, dalam pesannya yang dibagikan oleh relawan.
"Mereka bilang kita masih tidak bisa memakai pakaian pelindung, karena mungkin akan menimbulkan kepanikan," paparnya. (Baca juga: Membunuh 170 Orang China, Virus Corona di Luar China Mengkhawatirkan )
Dalam kasus apa pun, pengguna media sosial telah bercanda bahwa pemandangan tak biasa itu hanya tindakan pencegahan ekstra.
Pengacara yang bermarkas di Beijing, Chen Qiushi, baru-baru ini menge-tweet gambar seorang pria yang mengenakan masker dan botol plastik di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan.
Wartawan BBC, Edward Lawrence, juga berbagi foto di media sosial yang menunjukkan seorang wanita mengenakan kantong plastik di kepalanya.
“Wanita ini mengambil perlindungan ke level berikutnya. Dia mengenakan kantong plastik di atas kepalanya. Selamatkan diri Anda dari virus, tetapi berisiko mati lemas dalam prosesnya," ujarnya.
Situs berita Filipina, Kami, membagikan video di Twitter tentang sekelompok orang yang bermain mahjong dengan plastik di atas kepala mereka.
"Ketika Mahjong hidup, tetapi Coronavirus menjadi tren," tulis media itu di akun Twitter-nya, "Ketika Mahjong masih hidup tetapi virus Corona sedang tren #CoronaOutbreak," tulis pengguna akun Twitter @KAMIcomphnews, Kamis (30/1/2020).
Media Australia, 7News, membagikan gambar seorang pria mengenakan helm sepeda motor dalam penerbangan China Eastern dari Shanghai ke Perth.
Seorang penumpang, Marina Jambrina, mengatakan kepada The West Australian ketika dia berada di bandara di Shanghai dia tidak melihat siapa pun di bandara yang tanpa masker. Penyakit ini sudah membunuh 170 orang di China dari 31 Desember 2019 hingga hari ini.
(mas)