Prancis Pelajari Rencana Perdamaian Timur Tengah AS
A
A
A
PARIS -
Prancis menyatakan, pihaknya menyambut upaya terbaru Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk mencapai kesepakatan damai antara Israel dan Palestina. Tapi, Paris menuturkan, mereka akan mempelajari proposal itu dengan seksama.
"Kami menyambut baik upaya Donald Trump dan akan mempelajari dengan cermat program perdamaian yang telah dia presentasikan," kata Kementerian Luar Negeri Prancis dalam sebuah pernyataan.
Kementerian itu, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (29/1/2020), kemudian menegaskan kembali keinginan Prancis untuk dicapainya solusi dua negara dalam proses perdamaian Israel dan Palestina.
Rencana perdamaian, yang diumumkan Trump kemarin, akan menciptakan negara Palestina di beberapa bagian Tepi Barat, tetapi akan memungkinkan Israel untuk mencaplok hampir semua permukimannya di wilayah pendudukan.
Rencana itu akan memungkinkan Palestina untuk mendirikan Ibukota di pinggiran Yerusalem timur, tetapi akan meninggalkan sebagian besar kota di bawah kendali Israel.
Palestina telah mengecam rencana perdamaian Timur Tengah AS. Ribuan warga Palestina melakukan aksi protes di Jalur Gaza, sementara dua kelompok yang berseteru - Hamas dan Fatah - mengeluarkan pernyataan bernada kecaman terhadap rencana tersebut.
Prancis menyatakan, pihaknya menyambut upaya terbaru Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk mencapai kesepakatan damai antara Israel dan Palestina. Tapi, Paris menuturkan, mereka akan mempelajari proposal itu dengan seksama.
"Kami menyambut baik upaya Donald Trump dan akan mempelajari dengan cermat program perdamaian yang telah dia presentasikan," kata Kementerian Luar Negeri Prancis dalam sebuah pernyataan.
Kementerian itu, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (29/1/2020), kemudian menegaskan kembali keinginan Prancis untuk dicapainya solusi dua negara dalam proses perdamaian Israel dan Palestina.
Rencana perdamaian, yang diumumkan Trump kemarin, akan menciptakan negara Palestina di beberapa bagian Tepi Barat, tetapi akan memungkinkan Israel untuk mencaplok hampir semua permukimannya di wilayah pendudukan.
Rencana itu akan memungkinkan Palestina untuk mendirikan Ibukota di pinggiran Yerusalem timur, tetapi akan meninggalkan sebagian besar kota di bawah kendali Israel.
Palestina telah mengecam rencana perdamaian Timur Tengah AS. Ribuan warga Palestina melakukan aksi protes di Jalur Gaza, sementara dua kelompok yang berseteru - Hamas dan Fatah - mengeluarkan pernyataan bernada kecaman terhadap rencana tersebut.
(esn)