Menlu Retno: Wabah Virus Corona Jadi Pengingat Tak Ada Negara Kebal

Selasa, 28 Januari 2020 - 12:48 WIB
Menlu Retno: Wabah Virus Corona Jadi Pengingat Tak Ada Negara Kebal
Menlu Retno: Wabah Virus Corona Jadi Pengingat Tak Ada Negara Kebal
A A A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Lestari Priansuri Marsudi mengatakan kasus penyebaran virus Corona jenis baru menjadi pengingat bahwa tidak ada negara yang kebal terhadap wabah tersebut. Dia menyerukan kerja sama internasional untuk penanganan wabah virus mematikan ini.

Virus yang muncul pertama kali di Wuhan, China, tersebut dinamai sebagai 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV .

"Kita tidak bisa mengacuhkan situasi yang sedang ada saat ini, yaitu merebaknya virus Corona, yang sedang terjadi saat ini," kata Menlu Retno dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (28/1/2020). (Baca: Bak Zombie, Para Korban Virus Wuhan di China Ambruk di Jalan-jalan)

"Merebaknya kasus virus Corona ini juga sebagai pengingat bagi kita semua bahwa tidak ada satu pun negara yang kebal dari wabah tersebut, dari dampak wabah tersebut. Oleh karena itu diperlukan kerja sama internasional baik dalam pencegahan, maupun dalam penanganan wabah itu sendiri," ujarnya.

Menurut Retno, pada saat inilah politik luar negeri dapat berfungsi, dalam artian dapat menggerakkan kesatuan di antara negara-negara di kawasan bahkan dunia, untuk merespons hal yang sifatnya darurat. (Baca juga: UPDATE-Virus Corona China: 106 Orang Tewas, 4.000 Terinfeksi )

"Tentunya di dalam organisasi internasional ada badan yang bertangggung jawab, yaitu WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), tapi di dalam komunikasinya, maka peran Kementerian Luar Negeri sangat tidak sedikit," paparnya.

Sejauh ini jumlah orang yang meninggal akibat wabah virus Corona jenis baru di China telah melonjak menjadi 106 orang. Selain itu, sekitar 1.291 kasus baru muncul sehingga menambah jumlah orang di China yang terinfeksi menjadi sekitar 4.000.

Komisi Kesehatan Provinsi Hubei mengatakan ada tambahan sebanyak 24 orang meninggal di wilayah pusat virus tersebut. Angka kematian 106 orang itu termasuk satu kematian yang dilaporkan di Beijing. Laporan kematian di Beijing telah memicu kecemasan masyarakat internasional, karena kota itu adalah Ibu Kota China .
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6066 seconds (0.1#10.140)