Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Turki, 14 Tewas
A
A
A
ANKARA - Gempa dengan magnitudo 6,8 menyentak provinsi Elazig di Turki Timur pada Jumat waktu setempat. Laporan awal badan tanggap darurat Turki menyatakan 14 orang tewas dan 55 lainnya luka-luka akibat bencana tersebut.
Presidensi Manajemen Bencana dan Darurat negara (AFAD) pertama kali mengumumkan gempa dengan kekuatan 6,8 skala Richter (SR). Namun badan Observatorium Kandilli dan Lembaga Penelitian Gempa Bumi di Istanbul merevisi angka menjadi 6,5 tak lama setelahnya.
"Tim pencari dan penyelamatan dikirim ke wilayah itu, dan informasi lebih lanjut belum datang," kata Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu, sembari menambahkan bahwa beberapa bangunan di pusat kota rusak seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (25/1/2020).
Sementara itu Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan tentara siap untuk bertindak jika diperlukan.
Gubernur provinsi Gaziantep, Davut Gul, mengatakan tidak ada korban jiwa atau material menurut laporan awal dan memberikan ucapan belasungkawa kepada penduduk setempat.
Sedangkan Gubernur Sanliurfa Abdullah Erin mengatakan situasi tidak terlihat mengerikan menurut laporan awal, dan menambahkan bahwa badan bencana segera bertindak setelah kejadian.
Gubernur provinsi Tunceli, Tuncay Sonel, mengatakan gempa itu terasa di provinsi itu tetapi tidak menimbulkan kerusakan parah karenanya pihak berwenang tidak mengamati korban sejauh ini.
Gempa itu juga terasa di banyak provinsi lain di Turki. Selain itu, wilayah utara Suriah termasuk Idlib, Azaz, al-Bab, Jarabulus, Afrin dan Tal Abyad juga merasakan getarannya.
Ini bukan gempa pertama yang terjadi di Turki pada tahun 2020. Sebelumnya gempa berkekuatan 5,4 skala Richter mengguncang provinsi barat Manisa pada hari Rabu, sedangkan Ibu Kota Ankara diguncang gempa berkekuatan 4,5 skala Richter pada hari Kamis.
Pada 2010, provinsi Elazig dilanda gempa berkekuatan 6 skala Richter, menewaskan total 51 orang.
Presidensi Manajemen Bencana dan Darurat negara (AFAD) pertama kali mengumumkan gempa dengan kekuatan 6,8 skala Richter (SR). Namun badan Observatorium Kandilli dan Lembaga Penelitian Gempa Bumi di Istanbul merevisi angka menjadi 6,5 tak lama setelahnya.
"Tim pencari dan penyelamatan dikirim ke wilayah itu, dan informasi lebih lanjut belum datang," kata Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu, sembari menambahkan bahwa beberapa bangunan di pusat kota rusak seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (25/1/2020).
Sementara itu Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan tentara siap untuk bertindak jika diperlukan.
Gubernur provinsi Gaziantep, Davut Gul, mengatakan tidak ada korban jiwa atau material menurut laporan awal dan memberikan ucapan belasungkawa kepada penduduk setempat.
Sedangkan Gubernur Sanliurfa Abdullah Erin mengatakan situasi tidak terlihat mengerikan menurut laporan awal, dan menambahkan bahwa badan bencana segera bertindak setelah kejadian.
Gubernur provinsi Tunceli, Tuncay Sonel, mengatakan gempa itu terasa di provinsi itu tetapi tidak menimbulkan kerusakan parah karenanya pihak berwenang tidak mengamati korban sejauh ini.
Gempa itu juga terasa di banyak provinsi lain di Turki. Selain itu, wilayah utara Suriah termasuk Idlib, Azaz, al-Bab, Jarabulus, Afrin dan Tal Abyad juga merasakan getarannya.
Ini bukan gempa pertama yang terjadi di Turki pada tahun 2020. Sebelumnya gempa berkekuatan 5,4 skala Richter mengguncang provinsi barat Manisa pada hari Rabu, sedangkan Ibu Kota Ankara diguncang gempa berkekuatan 4,5 skala Richter pada hari Kamis.
Pada 2010, provinsi Elazig dilanda gempa berkekuatan 6 skala Richter, menewaskan total 51 orang.
(ian)