Sekjen PBB Ungkap 'Empat Penunggang Kuda Kiamat' Pengancam Dunia Modern
A
A
A
NEW YORK -
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengungkap apa yang dia sebut sebagai empat penunggung kuda kiamat yang mengancam dunia modern. Hal itu adalah ketegangan geopolitik, perubahan iklim, ketidakpercayaan global, dan sisi gelap teknologi digital.
Dalam ajaran Kristen, keempat penunggang kuda akan menetapkan kiamat ilahi atas dunia sebagai pertanda Penghakiman Terakhir. Keempat penunggang kuda itu kerap dianggap melambangkan penaklukan, perang, kelaparan, dan kematian.
"Dunia kita semakin dekat ke titik tidak bisa kembali. Saya melihat 'empat penunggang kuda' di tengah-tengah kita, empat ancaman menjulang yang membahayakan kemajuan abad ke-21 dan membahayakan abad ke-21," ucap Guterres, seperti dilansir Tass pada kamis (23/1/2020).
"Penunggang kuda pertama datang dalam bentuk ketegangan geostrategis global tertinggi yang telah kita saksikan selama bertahun-tahun," sambungnya.
Dia menyebut, ketegangan geopolitik adalah alasan mengapa banyak serangan teroris dan ancaman nuklir telah tumbuh. "Lebih banyak orang telah terusir dari rumah mereka oleh perang dan penganiayaan daripada setiap saat sejak Perang Dunia II," ungkapnya.
Penunggang kuda kedua, menurut Guterres adalah komunitas global menghadapi krisis iklim eksistensial. Dia mengatakan temperatur terus naik dan telah memecahkan rekor, satu juta spesies dalam bahaya kepunahan jangka pendek.
"Penunggang kuda ketiga adalah ketidakpercayaan global yang dalam dan berkembang. Keresahan dan ketidakpuasan membuat masyarakat dari utara ke selatan," lanjut Guterres.
"Seperti yang diungkapkan oleh salah satu laporan baru kami, dua dari setiap tiga orang tinggal di negara-negara di mana ketimpangan telah tumbuh. Jangan salah, di dunia sekarang ini, meningkatnya ketimpangan menenggelamkan semua kapal. Keyakinan dalam pendirian politik menurun. Kaum muda meningkat Wanita benar menuntut kesetaraan dan kebebasan dari kekerasan dan diskriminasi," ujarnya.
Dia lalu mengidentifikasi sisi gelap dunia digital sebagai penunggang kuda keempat. Di mana menurutnya kemajuan teknologi bergerak lebih cepat daripada kemampuan kita untuk merespons atau bahkan memahaminya.
"Meskipun ada manfaat besar, teknologi baru disalahgunakan untuk melakukan kejahatan, menghasut kebencian, informasi palsu, menindas dan mengeksploitasi orang dan menyerang privasi," tukasnya.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengungkap apa yang dia sebut sebagai empat penunggung kuda kiamat yang mengancam dunia modern. Hal itu adalah ketegangan geopolitik, perubahan iklim, ketidakpercayaan global, dan sisi gelap teknologi digital.
Dalam ajaran Kristen, keempat penunggang kuda akan menetapkan kiamat ilahi atas dunia sebagai pertanda Penghakiman Terakhir. Keempat penunggang kuda itu kerap dianggap melambangkan penaklukan, perang, kelaparan, dan kematian.
"Dunia kita semakin dekat ke titik tidak bisa kembali. Saya melihat 'empat penunggang kuda' di tengah-tengah kita, empat ancaman menjulang yang membahayakan kemajuan abad ke-21 dan membahayakan abad ke-21," ucap Guterres, seperti dilansir Tass pada kamis (23/1/2020).
"Penunggang kuda pertama datang dalam bentuk ketegangan geostrategis global tertinggi yang telah kita saksikan selama bertahun-tahun," sambungnya.
Dia menyebut, ketegangan geopolitik adalah alasan mengapa banyak serangan teroris dan ancaman nuklir telah tumbuh. "Lebih banyak orang telah terusir dari rumah mereka oleh perang dan penganiayaan daripada setiap saat sejak Perang Dunia II," ungkapnya.
Penunggang kuda kedua, menurut Guterres adalah komunitas global menghadapi krisis iklim eksistensial. Dia mengatakan temperatur terus naik dan telah memecahkan rekor, satu juta spesies dalam bahaya kepunahan jangka pendek.
"Penunggang kuda ketiga adalah ketidakpercayaan global yang dalam dan berkembang. Keresahan dan ketidakpuasan membuat masyarakat dari utara ke selatan," lanjut Guterres.
"Seperti yang diungkapkan oleh salah satu laporan baru kami, dua dari setiap tiga orang tinggal di negara-negara di mana ketimpangan telah tumbuh. Jangan salah, di dunia sekarang ini, meningkatnya ketimpangan menenggelamkan semua kapal. Keyakinan dalam pendirian politik menurun. Kaum muda meningkat Wanita benar menuntut kesetaraan dan kebebasan dari kekerasan dan diskriminasi," ujarnya.
Dia lalu mengidentifikasi sisi gelap dunia digital sebagai penunggang kuda keempat. Di mana menurutnya kemajuan teknologi bergerak lebih cepat daripada kemampuan kita untuk merespons atau bahkan memahaminya.
"Meskipun ada manfaat besar, teknologi baru disalahgunakan untuk melakukan kejahatan, menghasut kebencian, informasi palsu, menindas dan mengeksploitasi orang dan menyerang privasi," tukasnya.
(esn)