Diserang Militan Pemberontak, 40 Tentara Suriah Tewas, 80 Luka
A
A
A
IDLIB - Kelompok militan pemberontak menyerang posisi militer Republik Arab Suriah di zona de-eskalasi Idlib. Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah pada Kamis (23/1/2020) mengatakan sebanyak 40 tentara Damaskus tewas dan 80 tentara lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Pusat tersebut tidak merinci kapan serangan kelompok pemberontak berlangsung. Namun, sekitar 50 milisi pemberontak ditumpas selama pertempuran di bagian tenggara Idlib.
Menurut pusat tersebut seperti dikutip Sputniknews, para militan pemberontak menerobos garis pertahanan Tentara Republik Arab Suriah. Mereka merebut dua pemukiman di wilayah itu dan memaksa pasukan pemerintah Presiden Bashar al-Assad untuk mundur.
Serangan itu terjadi setelah media yang dikelola pemerintah Suriah melaporkan pada pekan lalu bahwa Damaskus telah melanjutkan operasi militernya terhadap gerilyawan pemberontak di Idlib, atas berbagai pelanggaran gencatan senjata. Gencatan senjata terbaru sejatinya telah diberlakukan di zona eskalasi Idlib pada tengah malam pada 9 Januari 2020.
Pada 19 Desember 2019, Tentara Arab Suriah memulai operasi militer baru di Idlib tenggara untuk membersihkan wilayah tersebut dari kelompok yang mereka sebut sebagai teroris. Target operasi militer itu termasuk militan yang berafiliasi dengan Daesh atau ISIS dan Tahrir al-Sham yang sebelumnya dikenal sebagai Front Al-Nusra.
Pada 24 Desember 2019, lebih dari 40 desa di Idlib telah direbut kembali oleh pasukan pemerintah Suriah.
Pusat tersebut tidak merinci kapan serangan kelompok pemberontak berlangsung. Namun, sekitar 50 milisi pemberontak ditumpas selama pertempuran di bagian tenggara Idlib.
Menurut pusat tersebut seperti dikutip Sputniknews, para militan pemberontak menerobos garis pertahanan Tentara Republik Arab Suriah. Mereka merebut dua pemukiman di wilayah itu dan memaksa pasukan pemerintah Presiden Bashar al-Assad untuk mundur.
Serangan itu terjadi setelah media yang dikelola pemerintah Suriah melaporkan pada pekan lalu bahwa Damaskus telah melanjutkan operasi militernya terhadap gerilyawan pemberontak di Idlib, atas berbagai pelanggaran gencatan senjata. Gencatan senjata terbaru sejatinya telah diberlakukan di zona eskalasi Idlib pada tengah malam pada 9 Januari 2020.
Pada 19 Desember 2019, Tentara Arab Suriah memulai operasi militer baru di Idlib tenggara untuk membersihkan wilayah tersebut dari kelompok yang mereka sebut sebagai teroris. Target operasi militer itu termasuk militan yang berafiliasi dengan Daesh atau ISIS dan Tahrir al-Sham yang sebelumnya dikenal sebagai Front Al-Nusra.
Pada 24 Desember 2019, lebih dari 40 desa di Idlib telah direbut kembali oleh pasukan pemerintah Suriah.
(mas)