Virus Misterius Renggut Korban Tewas Keenam Seiring Mudik Imlek
A
A
A
BEIJING - Korban tewas akibat virus misterius di China menjadi enam orang dan lebih dari 300 kasus pada Selasa (21/1). Risiko penyebaran wabah itu pun meluas saat jutaan warga China bersiap mudik liburan Tahun Baru Imlek.
Banyak warga China bergegas membeli masker wajah untuk melindungi diri mereka dari infeksi virus corona mirip flu. Berbagai bandara di penjuru dunia juga memperketat pemindaian para penumpang.
Wabah yang dimulai di kota Wuhan, China, itu juga membuat takut pasar keuangan saat para investor teringat kerugian ekonomi akibat wabah Sindrome Pernapasan Akut Parah (SARS). (Baca: Mengenal Virus Korona dan Pencegahannya )
The outbreak, which began in the central Chinese city of Wuhan, also worried financial markets as investors recalled the economic damage from China’s Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) pada 2002/2003 yang awalnya ditutupi pemerintah. Virus corona SARS menewaskan hampir 800 orang saat itu.
"Kami akan tetap di rumah selama liburan. Saya takut karena saya ingat sekali SARS," tutur Zhang Xinyuang, yang telah merencanakan perjalanan dari Beijing ke resor Phuket, Thailand. Dia dan suaminya kemudian membatalkan tiket pesawat mereka karena khawatir dengan wabah tersebut.
Otoritas telah mengonfirmasi lebih dari 300 kasus virus corona baru di China yang sebagian besar di Wuhan, dan diduga bermula dari pasar ikan.
Mereka yang terinfeksi virus itu menunjukkan gejala seperti demam, batuk dan kesulitan bernafas, serta dapat menyebabkan pneumonia.
Walikota Wuhan Zhou Xianwang menyatakan enam orang telah meninggal dunia di kotanya akibat virus tersebut. Virus itu telah menyebar ke wilayah lain di China, termasuk lima kasus di ibu kota Beijing. 15 personil medis juga terinfeksi virus itu.
Thailand telah melaporkan dua kasus dan Korea Selatan satu, semua kasus melibatkan warga China dari Wuhan. Jepang dan Taiwan juga mengonfirmasi masing-masing satu kasus, yang kedua orang itu pernah berada di Wuhan.
Banyak warga China bergegas membeli masker wajah untuk melindungi diri mereka dari infeksi virus corona mirip flu. Berbagai bandara di penjuru dunia juga memperketat pemindaian para penumpang.
Wabah yang dimulai di kota Wuhan, China, itu juga membuat takut pasar keuangan saat para investor teringat kerugian ekonomi akibat wabah Sindrome Pernapasan Akut Parah (SARS). (Baca: Mengenal Virus Korona dan Pencegahannya )
The outbreak, which began in the central Chinese city of Wuhan, also worried financial markets as investors recalled the economic damage from China’s Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) pada 2002/2003 yang awalnya ditutupi pemerintah. Virus corona SARS menewaskan hampir 800 orang saat itu.
"Kami akan tetap di rumah selama liburan. Saya takut karena saya ingat sekali SARS," tutur Zhang Xinyuang, yang telah merencanakan perjalanan dari Beijing ke resor Phuket, Thailand. Dia dan suaminya kemudian membatalkan tiket pesawat mereka karena khawatir dengan wabah tersebut.
Otoritas telah mengonfirmasi lebih dari 300 kasus virus corona baru di China yang sebagian besar di Wuhan, dan diduga bermula dari pasar ikan.
Mereka yang terinfeksi virus itu menunjukkan gejala seperti demam, batuk dan kesulitan bernafas, serta dapat menyebabkan pneumonia.
Walikota Wuhan Zhou Xianwang menyatakan enam orang telah meninggal dunia di kotanya akibat virus tersebut. Virus itu telah menyebar ke wilayah lain di China, termasuk lima kasus di ibu kota Beijing. 15 personil medis juga terinfeksi virus itu.
Thailand telah melaporkan dua kasus dan Korea Selatan satu, semua kasus melibatkan warga China dari Wuhan. Jepang dan Taiwan juga mengonfirmasi masing-masing satu kasus, yang kedua orang itu pernah berada di Wuhan.
(sfn)