Tembak Jatuh Pesawat Ukraina, Iran Gunakan Rudal Rusia
A
A
A
TEHERAN - Iran mengakui jika angkatan bersenjatanya menembakkan dua rudal anti pesawat Rusia ke pesawat Ukraina yang jatuh setelah lepas landas dari bandara utama Teheran awal bulan ini. Peristiwa itu menewaskan seluruh 176 orang di dalamnya.
Laporan baru oleh Organisasi Penerbangan Sipil Iran mengidentifikasi rudal yang ditembakkan ke pesawat itu adalah TOR-M1. Pada 2017, Iran menerima pengiriman 29 uni TOR-M1 dari Rusia berdasarkan kontrak yang diperkirakan bernilai USD700 juta. (Baca: Pesawat Ukraina Ditembak Rudal Tor Iran Buatan Rusia? )
"Dampak dari rudal-rudal ini pada kecelakaan dan analisis dari tindakan ini sedang diselidiki," bunyi laporan itu seperti dikutip dari New Zealand Herald, Selasa (21/1/2020).
Seperti diwartakan sebelumnya, rekaman yang diperoleh dan telah diverifikasi oleh New York Times menunjukkan jika pesawat Ukraine International Airlines PS752 ditembak dengan dua rudal.
Rekaman kamera keamanan yang diverifikasi oleh The New York Times menunjukkan bahwa dua rudal yang ditembakkan berselang 30 detik itu menjatuhkan pesawat nahas tersebut dan menewaskan semua penumpang dan awak pesawat yang total berjumlah 176 orang. (Baca: Bukti Video Terbaru Tunjukkan Pesawat Ukraina Dihantam 2 Rudal Iran )
Sistem pertahanan udara jarak pendek TOR, yang diberi nama kode SA-15 oleh NATO, dirancang pada masa Soviet untuk menembak jatuh pesawat terbang dan senjata berpemandu presisi.
Rudal itu dipasang pada kendaraan pelacak dan membawa radar serta paket delapan rudal. Setiap kendaraan dapat beroperasi secara mandiri. Rudal TOR memiliki jangkauan hingga 12 kilometer dan dapat mencapai target udara pada ketinggian hingga 6 kilometer.
Rudal TOR meledak di dekat target mereka, menjatuhkannya dengan pecahan peluru yang menghancurkan mesin, tangki bahan bakar dan komponen penting lainnya.
Laporan baru oleh Organisasi Penerbangan Sipil Iran mengidentifikasi rudal yang ditembakkan ke pesawat itu adalah TOR-M1. Pada 2017, Iran menerima pengiriman 29 uni TOR-M1 dari Rusia berdasarkan kontrak yang diperkirakan bernilai USD700 juta. (Baca: Pesawat Ukraina Ditembak Rudal Tor Iran Buatan Rusia? )
"Dampak dari rudal-rudal ini pada kecelakaan dan analisis dari tindakan ini sedang diselidiki," bunyi laporan itu seperti dikutip dari New Zealand Herald, Selasa (21/1/2020).
Seperti diwartakan sebelumnya, rekaman yang diperoleh dan telah diverifikasi oleh New York Times menunjukkan jika pesawat Ukraine International Airlines PS752 ditembak dengan dua rudal.
Rekaman kamera keamanan yang diverifikasi oleh The New York Times menunjukkan bahwa dua rudal yang ditembakkan berselang 30 detik itu menjatuhkan pesawat nahas tersebut dan menewaskan semua penumpang dan awak pesawat yang total berjumlah 176 orang. (Baca: Bukti Video Terbaru Tunjukkan Pesawat Ukraina Dihantam 2 Rudal Iran )
Sistem pertahanan udara jarak pendek TOR, yang diberi nama kode SA-15 oleh NATO, dirancang pada masa Soviet untuk menembak jatuh pesawat terbang dan senjata berpemandu presisi.
Rudal itu dipasang pada kendaraan pelacak dan membawa radar serta paket delapan rudal. Setiap kendaraan dapat beroperasi secara mandiri. Rudal TOR memiliki jangkauan hingga 12 kilometer dan dapat mencapai target udara pada ketinggian hingga 6 kilometer.
Rudal TOR meledak di dekat target mereka, menjatuhkannya dengan pecahan peluru yang menghancurkan mesin, tangki bahan bakar dan komponen penting lainnya.
(ian)