AS: Semakin Mengancam Dunia, Iran Semakin Terisolasi
A
A
A
WASHINGTON - Perwakilan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Iran, Brian Hook, memperingatkan Teheran untuk berhenti mengancam dunia karena ancamannya akan semakin membuat negara para Mullah itu semakin terisolasi.
"Selama rezim (Iran) mengancam dunia, ia akan menjadi lebih terisolasi," kata Hook dalam menanggapi khotbah salat Jumat yang disampaikan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. "Sampai Iran berperilaku seperti negara normal, isolasinya hanya akan semakin dalam," ujar Hook, seperti dikutip Reuters, Sabtu (18/1/2020).
Dalam khotbah salat Jumat pertamanya dalam delapan tahun terakhir, Khamenei mengatakan kepada para jamaah yang meneriakkan “Matilah Amerika” bahwa pasukan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dapat melakukan perlawanan di luar perbatasan Iran setelah AS membunuh komandan Pasukan Quds IRGC Iran, Jenderal Qassem Soleimani.
Iran telah menembakkan lebih dari selusin rudal balistik terhadap dua markas militer AS di Irak pada 8 Januari 2020. Serangan itu sebagai awal dari balas dendam atas pembunuhan Jenderal Soleimani oleh serangan udara AS di Baghdad pada 3 Januari 2020.
Selama briefing dengan para jurnalis di Washington, Hook mengatakan pemerintah AS telah menjatuhkan sanksi kepada seorang brigadir jenderal IRGC Iran dalam aksi terbaru Washington melawan Republik Islam Iran.
Hook mengatakan Departemen Luar Negeri memberlakukan sanksi terhadap Brigadir Jenderal Hassan Shahvarpour karena mengarahkan pembantaian terhadap hampir 150 demonstran di Iran barat daya pada November 2019.
"Jenderal Shahvarpour adalah komandan unit yang bertanggung jawab atas penumpasan kekerasan dan penindasan mematikan di sekitar Mahshahr," kata Hook. Dia mengatakan penunjukan Shahvarpour sebagai target sanksi itu berdasarkan hasil penilaian dari dokumen foto dan video yang diserahkan warga Iran kepada Departemen Luar Negeri AS.
Menurut Hook, departemen tersebut telah menerima lebih dari 88.000 foto dan video sejak departemen meminta warga Iran untuk melaporkan bukti penindasan dan pelanggaran HAM berat selama demonstrasi besar-besaran untuk memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak.
Iran telah membantah tuduhan melakukan penindasan yang meluas terhadap para demonstran. Teheran berdalih hanya menghadapi separatis di Mahshahr yang menurutnya telah dipersenjatai.
"Selama rezim (Iran) mengancam dunia, ia akan menjadi lebih terisolasi," kata Hook dalam menanggapi khotbah salat Jumat yang disampaikan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. "Sampai Iran berperilaku seperti negara normal, isolasinya hanya akan semakin dalam," ujar Hook, seperti dikutip Reuters, Sabtu (18/1/2020).
Dalam khotbah salat Jumat pertamanya dalam delapan tahun terakhir, Khamenei mengatakan kepada para jamaah yang meneriakkan “Matilah Amerika” bahwa pasukan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dapat melakukan perlawanan di luar perbatasan Iran setelah AS membunuh komandan Pasukan Quds IRGC Iran, Jenderal Qassem Soleimani.
Iran telah menembakkan lebih dari selusin rudal balistik terhadap dua markas militer AS di Irak pada 8 Januari 2020. Serangan itu sebagai awal dari balas dendam atas pembunuhan Jenderal Soleimani oleh serangan udara AS di Baghdad pada 3 Januari 2020.
Selama briefing dengan para jurnalis di Washington, Hook mengatakan pemerintah AS telah menjatuhkan sanksi kepada seorang brigadir jenderal IRGC Iran dalam aksi terbaru Washington melawan Republik Islam Iran.
Hook mengatakan Departemen Luar Negeri memberlakukan sanksi terhadap Brigadir Jenderal Hassan Shahvarpour karena mengarahkan pembantaian terhadap hampir 150 demonstran di Iran barat daya pada November 2019.
"Jenderal Shahvarpour adalah komandan unit yang bertanggung jawab atas penumpasan kekerasan dan penindasan mematikan di sekitar Mahshahr," kata Hook. Dia mengatakan penunjukan Shahvarpour sebagai target sanksi itu berdasarkan hasil penilaian dari dokumen foto dan video yang diserahkan warga Iran kepada Departemen Luar Negeri AS.
Menurut Hook, departemen tersebut telah menerima lebih dari 88.000 foto dan video sejak departemen meminta warga Iran untuk melaporkan bukti penindasan dan pelanggaran HAM berat selama demonstrasi besar-besaran untuk memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak.
Iran telah membantah tuduhan melakukan penindasan yang meluas terhadap para demonstran. Teheran berdalih hanya menghadapi separatis di Mahshahr yang menurutnya telah dipersenjatai.
(mas)