Situasi Memburuk, Abe Batalkan Kunjungan ke Timur Tengah
A
A
A
TOKYO - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe akan membatalkan perjalanan yang direncanakan ke Timur Tengah setelah terus memburuknya situasi di kawasan itu. Abe awalnya dijadwalkan bertolak ke Timur Tengah pada akhir pekan ini.
Abe, seperti dilansir Xinhua pada Kamis (9/1/2020), berencana untuk mengunjungi Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Oman untuk menjelaskan dan mencoba untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang rencana Jepang untuk mengirim personel dan perangkat keras Pasukan Bela Diri Maritim (MSDF) ke wilayah tersebut.
Pembatalan ini terjadi setelah adanya serangan rudal yang dilakukan oleh Iran terhadap pangkalan militer di Irak yang menjadi tuan rumah pasukan Amerika Serikat (AS). Itu adalah respon atas serangan yang menewaskan pemimpin pasukan elit Iran, Qassem Solemaini.
Meski Abe membatalkan kunjungan ke Timur Tengah, juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga mengatakan bahwa pihaknya masih berencana untuk mengirim kapal perusak MSDF ke wilayah tersebut pada awal Februari dan pesawat patroli akhir bulan ini.
Pada akhir Desember, Kabinet Jepang menyetujui pengiriman pasukan MSDF ke Timur Tengah, meskipun ada penolakan dari publik terhadap langkah tersebut di tengah kekhawatiran atas kendala militer pasca-perang, yang membatasi kegiatan militer Jepang secara konstitusional.
Abe, seperti dilansir Xinhua pada Kamis (9/1/2020), berencana untuk mengunjungi Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Oman untuk menjelaskan dan mencoba untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang rencana Jepang untuk mengirim personel dan perangkat keras Pasukan Bela Diri Maritim (MSDF) ke wilayah tersebut.
Pembatalan ini terjadi setelah adanya serangan rudal yang dilakukan oleh Iran terhadap pangkalan militer di Irak yang menjadi tuan rumah pasukan Amerika Serikat (AS). Itu adalah respon atas serangan yang menewaskan pemimpin pasukan elit Iran, Qassem Solemaini.
Meski Abe membatalkan kunjungan ke Timur Tengah, juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga mengatakan bahwa pihaknya masih berencana untuk mengirim kapal perusak MSDF ke wilayah tersebut pada awal Februari dan pesawat patroli akhir bulan ini.
Pada akhir Desember, Kabinet Jepang menyetujui pengiriman pasukan MSDF ke Timur Tengah, meskipun ada penolakan dari publik terhadap langkah tersebut di tengah kekhawatiran atas kendala militer pasca-perang, yang membatasi kegiatan militer Jepang secara konstitusional.
(esn)