Data Warga Negara Korban Tewas Tragedi Pesawat Ukraina di Iran
Data Warga Negara Korban Tewas Tragedi Pesawat Ukraina di Iran
A
A
A
TEHERAN - Pesawat Boeing yang dioperasikan Ukraine International Airlines jatuh di Iran, Rabu kemarin. Dari 176 orang yang tewas dalam tragedi ini, 82 di antaranya merupakan warga negara Iran.
Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Prystaiko, seperti dikutip Reuters, Kamis (9/1/2020), mengatakan 63 korban tewas lainnya merupakan warga negara Kanada. Korban tewas selanjutnya adalah 11 warga Ukraina termasuk sembilan awak, 10 warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman, dan tiga warga Inggris.
Pesawat jatuh setelah lepas landas dari bandara Imam Khomeini di Teheran. Pesawat Boeing 737 itu terbakar tak jauh dari bandara. (Baca: 176 Orang Tewas dalam Tragedi Jatuhnya Pesawat Ukraina di Iran )
Kedutaan Besar Ukraina di Iran menyatakan berdasarkan informasi awal, pesawat mengalami kerusakan mesin dan kecelakaan bukan karena aksi teroris.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan tak ada korban selamat dalam tragedi ini."Duka cita saya pada keluarga dan teman semua penumpang dan kru," papar Zelenskiy.
Ukraina sedang menyelidiki kondisi kecelakaan. Menurut stasiun televisi Iran, yang mengutip pejabat penerbangan, mengatakan pilot pesawat tak mengumumkan kondisi darurat sesaat sebelum tragedi terjadi.
Jatuhnya pesawat ini merupakan kecelakaan fatal pertama yang dialami maskapai Ukraine International Airlines. Kecelakaan ini terjadi pada hari yang sama saat Iran menyerang dua pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak dengan 15 rudal balistik. (Baca juga: Balas Dendam Iran Dimulai, Pangkalan AS di Irak Dibombardir )
"Api sangat besar hingga kami tak bisa melakukan penyelamatan apapun. Kami mengerahkan 22 ambulans, empat bus ambulans dan satu helikopter di lokasi," kata Pirhossein Koulivand, kepala badan darurat Iran.
Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Prystaiko, seperti dikutip Reuters, Kamis (9/1/2020), mengatakan 63 korban tewas lainnya merupakan warga negara Kanada. Korban tewas selanjutnya adalah 11 warga Ukraina termasuk sembilan awak, 10 warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman, dan tiga warga Inggris.
Pesawat jatuh setelah lepas landas dari bandara Imam Khomeini di Teheran. Pesawat Boeing 737 itu terbakar tak jauh dari bandara. (Baca: 176 Orang Tewas dalam Tragedi Jatuhnya Pesawat Ukraina di Iran )
Kedutaan Besar Ukraina di Iran menyatakan berdasarkan informasi awal, pesawat mengalami kerusakan mesin dan kecelakaan bukan karena aksi teroris.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan tak ada korban selamat dalam tragedi ini."Duka cita saya pada keluarga dan teman semua penumpang dan kru," papar Zelenskiy.
Ukraina sedang menyelidiki kondisi kecelakaan. Menurut stasiun televisi Iran, yang mengutip pejabat penerbangan, mengatakan pilot pesawat tak mengumumkan kondisi darurat sesaat sebelum tragedi terjadi.
Jatuhnya pesawat ini merupakan kecelakaan fatal pertama yang dialami maskapai Ukraine International Airlines. Kecelakaan ini terjadi pada hari yang sama saat Iran menyerang dua pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak dengan 15 rudal balistik. (Baca juga: Balas Dendam Iran Dimulai, Pangkalan AS di Irak Dibombardir )
"Api sangat besar hingga kami tak bisa melakukan penyelamatan apapun. Kami mengerahkan 22 ambulans, empat bus ambulans dan satu helikopter di lokasi," kata Pirhossein Koulivand, kepala badan darurat Iran.
(mas)
Explore More