Inggris Kutuk Serangan Iran ke Pangkalan Militer AS di Irak
A
A
A
LONDON - Sekutu Amerika Serikat (AS), Inggris, mengutuk serangan rudal Iran ke pangkalan militer Irak. Pangkalan militer itu diketahui menjadi basis bagi pasukan koalisi yang dipimpin AS, termasuk personil asal Inggris.
"Kami mengutuk serangan terhadap pangkalan militer Irak ini yang menjadi tuan rumah (pasukan) Koalisi - termasuk pasukan Inggris," kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab.
"Kami mendesak Iran untuk tidak mengulangi serangan sembrono dan berbahaya ini, dan sebaliknya mengejar deeskalasi yang mendesak," imbuhnya seperti disitir dari Reuters, Rabu (8/1/2020).
Iran meluncarkan serangan rudal balistik di dua pangkalan militer di Irak yang menampung pasukan AS. Iran menembakkan rentetan rudal balistik terhadap pangkalan militer di Irak yang menjadi tuan rumah pasukan AS, sebagai pembalasan atas pembunuhan komandan Korps Garda Revolusi Islam Qassem Soleimani pekan lalu.
Qassem Soleimani, seorang jenderal militer Iran, dan pemimpin milisi Irak, Abu Mahdi al Muhandis, terbunuh dalam serangan udara yang diperintahkan langsung oleh Presiden Donald Trump. Peristiwa itu terjadi beberapa hari setelah Kedutaan Besar AS di Baghdad, Irak, dikepung oleh militan yang didukung Iran sembari meneriakkan "Matilah Amerika."
"Kami mengutuk serangan terhadap pangkalan militer Irak ini yang menjadi tuan rumah (pasukan) Koalisi - termasuk pasukan Inggris," kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab.
"Kami mendesak Iran untuk tidak mengulangi serangan sembrono dan berbahaya ini, dan sebaliknya mengejar deeskalasi yang mendesak," imbuhnya seperti disitir dari Reuters, Rabu (8/1/2020).
Iran meluncarkan serangan rudal balistik di dua pangkalan militer di Irak yang menampung pasukan AS. Iran menembakkan rentetan rudal balistik terhadap pangkalan militer di Irak yang menjadi tuan rumah pasukan AS, sebagai pembalasan atas pembunuhan komandan Korps Garda Revolusi Islam Qassem Soleimani pekan lalu.
Qassem Soleimani, seorang jenderal militer Iran, dan pemimpin milisi Irak, Abu Mahdi al Muhandis, terbunuh dalam serangan udara yang diperintahkan langsung oleh Presiden Donald Trump. Peristiwa itu terjadi beberapa hari setelah Kedutaan Besar AS di Baghdad, Irak, dikepung oleh militan yang didukung Iran sembari meneriakkan "Matilah Amerika."
(ian)