Indonesia Siap Bantu Australia yang Dilanda Kebakaran Hebat
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar Indonesia untuk Australia, Kristiarto Soeryo Legowo, mengatakan Indonesia sudah menyampaikan kesiapannya untuk membantu Canberra memadamkan kebaran hebat. Menurutnya, tawaran bantuan itu disampaikan langsung Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi saat bertemu perwakilan Australia di Jakarta.
"Menteri Luar Negeri telah menyampaikan Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia rasa simpati dan kemarin Menteri Luar Negeri mengulang kembali ungkapan simpati tersebut dan dia juga menyampaikan apa-apa yang mungkin ada seandainya hal yang bisa dibantu Indonesia untuk menghadapi bencana ini," katanya, Selasa (7/1/2020).
Dia menuturkan saat ini tergantung dari Australia apakah menerima tawaran bantuan Indonesia atau tidak. Australia juga dipersilakan menentukan bantuan apa yang dibutuhkan. (Baca: Atasi Kebakaran, Australia Kerahkan 3.000 Tentara Cadangan dan Kapal Induk )
"Kita sudah siap dan Menteri Luar Negeri sudah sangat terbuka, dalam pertemuan dengan Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Australia sudah menyampaikan kesiapan Indonesia untuk membantu dan tentunya kita perlu mendengar Australia juga apa yang mereka butuhkan, karena yang tahu apa yang terjadi di lapangan," katanya.
Kristiarto mengatakan semua perwakilan Indonesia di Australia telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat Indonesia agar mengikuti secara seksama semua saran atau imbauan yang sudah disampaikan pemerintah Australia, baik itu pada level federal atau pada level negara bagian.
Selain itu, papar Kristiarto, KBRI Canberra juga telah menyebar nomor-nomor hotline yang bisa dihubungi jika ada warga negara Indonesia (WNI) yang membutuhkan bantuan. (Baca juga: Kebakaran di Australia Mengerikan, Hampir Setengah Miliar Satwa Mati )
"Mudah-mudahan, tidak ada korban WNI, korban jiwa, meskipun sebagai informasi yang kita dapatkan ada dua WNI di wilayah New South Wales yang kediamanya terbakar dan mereka juga telah dievakuasi ke tempat yang aman. Di Melbourne juga ada satu orang, jadi sementara statusnya demikian kita terus mengikuti dengan seksama," ujarnya.
Ditanya tentang jumlah WNI di Australia, dia mengatakan total WNI di negara itu berkisar antara 66.000 hingga 70.000 jiwa. Tapi, data itu dinamis karena sebagian besar dari mereka adalah pelajar. Para pelajar itu ada yang sudah selesai studinya dan kembali ke Indonesia dan ada yang baru datang untuk memulai studi mereka. Sebagian besar tinggal di sejumlah kota seperti Sydney, Perth, Melbourne dan Canberra.
"Wilayah paling terdampak (kebakaran) itu ada di kawasan pedesaan. Seperti kalau di New South Wales itu ada di bagian pantai selatan Australia dan di daerah pedesaan itu ada beberapa WNI yang tinggal di sana, yang menetap apakah karena menikah atau bekerja. Tetapi, yang menjadi pusat tempat tinggal WNI bisa dikatakan sebagian besar tidak terdampak, karena mereka tinggal di wilayah perkotaan," katanya.
"Menteri Luar Negeri telah menyampaikan Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia rasa simpati dan kemarin Menteri Luar Negeri mengulang kembali ungkapan simpati tersebut dan dia juga menyampaikan apa-apa yang mungkin ada seandainya hal yang bisa dibantu Indonesia untuk menghadapi bencana ini," katanya, Selasa (7/1/2020).
Dia menuturkan saat ini tergantung dari Australia apakah menerima tawaran bantuan Indonesia atau tidak. Australia juga dipersilakan menentukan bantuan apa yang dibutuhkan. (Baca: Atasi Kebakaran, Australia Kerahkan 3.000 Tentara Cadangan dan Kapal Induk )
"Kita sudah siap dan Menteri Luar Negeri sudah sangat terbuka, dalam pertemuan dengan Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Australia sudah menyampaikan kesiapan Indonesia untuk membantu dan tentunya kita perlu mendengar Australia juga apa yang mereka butuhkan, karena yang tahu apa yang terjadi di lapangan," katanya.
Kristiarto mengatakan semua perwakilan Indonesia di Australia telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat Indonesia agar mengikuti secara seksama semua saran atau imbauan yang sudah disampaikan pemerintah Australia, baik itu pada level federal atau pada level negara bagian.
Selain itu, papar Kristiarto, KBRI Canberra juga telah menyebar nomor-nomor hotline yang bisa dihubungi jika ada warga negara Indonesia (WNI) yang membutuhkan bantuan. (Baca juga: Kebakaran di Australia Mengerikan, Hampir Setengah Miliar Satwa Mati )
"Mudah-mudahan, tidak ada korban WNI, korban jiwa, meskipun sebagai informasi yang kita dapatkan ada dua WNI di wilayah New South Wales yang kediamanya terbakar dan mereka juga telah dievakuasi ke tempat yang aman. Di Melbourne juga ada satu orang, jadi sementara statusnya demikian kita terus mengikuti dengan seksama," ujarnya.
Ditanya tentang jumlah WNI di Australia, dia mengatakan total WNI di negara itu berkisar antara 66.000 hingga 70.000 jiwa. Tapi, data itu dinamis karena sebagian besar dari mereka adalah pelajar. Para pelajar itu ada yang sudah selesai studinya dan kembali ke Indonesia dan ada yang baru datang untuk memulai studi mereka. Sebagian besar tinggal di sejumlah kota seperti Sydney, Perth, Melbourne dan Canberra.
"Wilayah paling terdampak (kebakaran) itu ada di kawasan pedesaan. Seperti kalau di New South Wales itu ada di bagian pantai selatan Australia dan di daerah pedesaan itu ada beberapa WNI yang tinggal di sana, yang menetap apakah karena menikah atau bekerja. Tetapi, yang menjadi pusat tempat tinggal WNI bisa dikatakan sebagian besar tidak terdampak, karena mereka tinggal di wilayah perkotaan," katanya.
(mas)