Angola Bekukan Aset Wanita Terkaya di Afrika Isabel dos Santos
A
A
A
LISBON - Angola membekukan aset miliarder Isabel dos Santos, putri mantan Presiden Jose Eduardo dos Santos. Langkah ini menunjukkan Presiden Joao Lourenco mengambil langkah keras terhadap keluarga mantan presiden itu.
Sejak mengakhiri hampir 40 tahun kekuasaan Jose Eduardo dos Santos pada 2017, Lourenco berupaya menghapus pengaruh pendahulunya itu dan mengubah ekonomi terbesar ketiga di Afrika tersebut.
Langkah terhadap Isabel itu dilakukan saat putra mantan presiden, Jose Filomeno de Sousa menghadapi dakwaan korupsi dan dituduh membantu transfer USD500 juta dari dana kekayaan negara.
Disebut sebagai wanita terkaya di Afrika, Isabel dos Santos memiliki harta lebih dari USD2 miliar (Rp28 triliun) melalui saham di berbagai perusahaan Angola termasuk bank dan perusahaan telekomunikasi Unitel. Dia pun mendapatkan nama panggilan "Putri".
Dia memimpin perusahaan minyak negara Sonangol sebelum dipecat oleh Lourenço setelah dia menjadi presiden.
Dokumen pengadilan bertanggal 23 Desember menyatakan pemerintah yakin Isabel, suaminya Sindika Dokolo dan Chairman Banco de Fomento Angola (BFA) Mario Leite da Silva telah menyebabkan kerugian negara lebih dari USD1 miliar.
"Negara melalui perusahaannya Sodiam (perusahaan marketing berlian) dan Sonangol mentransfer mata uang uang asing dalam jumlah luar biasa pada perusahaan-perusahaan di luar negeri yang penerima manfaatnya adalah para terdakwa, tanpa menerima imbalan yang disepakati. Para terdakwa mengakuai keberadaan utang itu tapi menyatakan mereka tidak bisa membayarnya," ungkap dokumen pengadilan.
Juru bicara Isabel menyatakan dia belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang keputusan pengadilan itu.
Aset yang dibekukan itu berlaku untuk rekening bank pribadi Isabel, Dokolo dan da Silva di Angola serta saham di berbagai perusahaan Angola termasuk Unitel, BFA, dan ZAP MIDIA.
Dos Santos diyakini tinggal di Portugal dan Inggris serta memiliki banyak kekayaan di luar negeri.
Sejak mengakhiri hampir 40 tahun kekuasaan Jose Eduardo dos Santos pada 2017, Lourenco berupaya menghapus pengaruh pendahulunya itu dan mengubah ekonomi terbesar ketiga di Afrika tersebut.
Langkah terhadap Isabel itu dilakukan saat putra mantan presiden, Jose Filomeno de Sousa menghadapi dakwaan korupsi dan dituduh membantu transfer USD500 juta dari dana kekayaan negara.
Disebut sebagai wanita terkaya di Afrika, Isabel dos Santos memiliki harta lebih dari USD2 miliar (Rp28 triliun) melalui saham di berbagai perusahaan Angola termasuk bank dan perusahaan telekomunikasi Unitel. Dia pun mendapatkan nama panggilan "Putri".
Dia memimpin perusahaan minyak negara Sonangol sebelum dipecat oleh Lourenço setelah dia menjadi presiden.
Dokumen pengadilan bertanggal 23 Desember menyatakan pemerintah yakin Isabel, suaminya Sindika Dokolo dan Chairman Banco de Fomento Angola (BFA) Mario Leite da Silva telah menyebabkan kerugian negara lebih dari USD1 miliar.
"Negara melalui perusahaannya Sodiam (perusahaan marketing berlian) dan Sonangol mentransfer mata uang uang asing dalam jumlah luar biasa pada perusahaan-perusahaan di luar negeri yang penerima manfaatnya adalah para terdakwa, tanpa menerima imbalan yang disepakati. Para terdakwa mengakuai keberadaan utang itu tapi menyatakan mereka tidak bisa membayarnya," ungkap dokumen pengadilan.
Juru bicara Isabel menyatakan dia belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang keputusan pengadilan itu.
Aset yang dibekukan itu berlaku untuk rekening bank pribadi Isabel, Dokolo dan da Silva di Angola serta saham di berbagai perusahaan Angola termasuk Unitel, BFA, dan ZAP MIDIA.
Dos Santos diyakini tinggal di Portugal dan Inggris serta memiliki banyak kekayaan di luar negeri.
(sfn)