Petugas Pemadam Kebakaran Terima Kompensasi Rp58 Juta

Senin, 30 Desember 2019 - 07:59 WIB
Petugas Pemadam Kebakaran Terima Kompensasi Rp58 Juta
Petugas Pemadam Kebakaran Terima Kompensasi Rp58 Juta
A A A
SYDNEY - Petugas pemadam kebakaran Rural Fire Services (RFS) New South Wales (NSW) akhirnya akan menerima kompensasi dari Pemerintah Federal Australia senilai ASD6.000 (Rp58 juta) atas pengorbanan mereka di wilayah kebakaran. Sebagian besar petugas RFS merupakan sukarelawan yang cuti dari pekerjaan.

Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison yang sebelumnya menolak proposal itu mengatakan kompensasi itu tidak boleh ditetapkan secara permanen. Musim kebakaran tahun ini yang berlangsung lebih awal dan panjang membuat para petugas pemadam kebakaran bekerja tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Skema kompensasi itu merupakan inisiatif gabungan antara Pemerintah Federal Australia dan NSW. Morrison mengatakan skema serupa juga akan diterapkan di kawasan lain. Sukarelawan yang bekerja sebagai pengusaha kecil dapat mengajukan kompensasi senilai ASD300 (Rp3 juta) per hari dikali lama bertugas.

“Saya tahu petugas RFS bekerja bukan untuk mencari uang. Tapi, saya tidak ingin melihat mereka beserta keluarganya tidak dapat membayar tagihan untuk kebutuhan bulanan atau mengalami kesulitan keuangan,” ujar Morrison, dikutip BBC. “Ini bukan tentang pembayaran, tapi membuat petugas lebih terlindungi,”

Jumlah sukarelawan RFS diestimasikan mencapai 72.491 orang, baik di utara, selatan, barat, ataupun timur. Sebagian besar dari mereka tidak digaji. Pada awal bulan ini, dua petugas RFS yang masih muda meninggal dunia setelah truk yang mereka tumpangi tertimpa pohon saat bergerak menuju titik kebakaran.

Sebelumnya, Komisaris RFS Shane Fitzsimmons juga memperdebatkan gagasan tentang pemberian kompensasi kepada petugas RFS. Sebab, sejak awal dibentuk pada 1996, RFS dikenal sebagai badan pemadam kebakaran yang diisi sukarelawan. Pemberian kompensasi dikhawatirkan akan mengubah citra RFS.

“Jangan membuat para petugas RFS menjadi malas bertugas di masa depan karena mereka berharap menerima kompensasi. Dengan kompensasi, mereka juga bukan lagi sukarelawan,” tegas Fitzsimmons. “Sentimen ini akan saya ucapkan secara lantang dan jelas ke mana pun saya pergi,” tambahnya pada pekan ini.

Sementara itu, di Syndey, lebih dari 250 juta orang menandatangani petisi pembatalan pesta kembang api dalam menyambut Malam Tahun Baru. Mereka berharap uang tersebut akan disumbangkan kepada petugas RFS. Namun, Walikota Sydney Clover Moore mengatakan pesta kembang api tidak dapat dibatalkan.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7114 seconds (0.1#10.140)