AS Minta Eropa Masukan Hizbullah Dalam Daftar Teroris
A
A
A
BERLIN -
Amerika Serikat (AS) meminta negara-negra Eropa untuk turut memasukan Hizbullah dalam daftar hitam teroris. Permintaan itu disampaikan oleh Duta Besar AS untuk Jerman, Richard Grenell.
"Sekarang akan menjadi saat yang tepat bagi sekutu Eropa kita untuk mengikuti pimpinan parlemen Jerman dan bergerak untuk menunjuk Hizbullah sebagai organisasi teroris," ucap Grenell, seperti dilansir PressTV pada Minggu (29/12/2019).
Pernyataan itu datang tidak lama setelah apa yang disebut kontraktor sipil terbunuk, serta beberapa personel militer AS dan Irak terluka dalam serangan roket di pangkalan militer K1 di provinsi Kirkuk, utara Irak.
Seorang pejabat AS mengatakan bahwa Washington sedang meninjau keterlibatan Kata'ib Hezbollah dalam insiden itu. Faksi itu adalah bagian dari Pasukan Mobilisasi Populer Irak atau Hashd al-Sha'abi, sebuah badan paramiliter yang telah secara aktif bekerja sama dengan tentara nasional dalam menyapu operasi kontra-terorisme.
"Ada banyak kemiripan dengan beberapa dari 10 serangan roket lainnya dalam dua bulan terakhir yang kami kaitkan dengan pasukan pro-pemerintah Irak. Kami sedang mencari kemungkinan hubungan dengan Kata'ib Hezbollah khususnya," kata pejabat AS itu.
Amerika Serikat (AS) meminta negara-negra Eropa untuk turut memasukan Hizbullah dalam daftar hitam teroris. Permintaan itu disampaikan oleh Duta Besar AS untuk Jerman, Richard Grenell.
"Sekarang akan menjadi saat yang tepat bagi sekutu Eropa kita untuk mengikuti pimpinan parlemen Jerman dan bergerak untuk menunjuk Hizbullah sebagai organisasi teroris," ucap Grenell, seperti dilansir PressTV pada Minggu (29/12/2019).
Pernyataan itu datang tidak lama setelah apa yang disebut kontraktor sipil terbunuk, serta beberapa personel militer AS dan Irak terluka dalam serangan roket di pangkalan militer K1 di provinsi Kirkuk, utara Irak.
Seorang pejabat AS mengatakan bahwa Washington sedang meninjau keterlibatan Kata'ib Hezbollah dalam insiden itu. Faksi itu adalah bagian dari Pasukan Mobilisasi Populer Irak atau Hashd al-Sha'abi, sebuah badan paramiliter yang telah secara aktif bekerja sama dengan tentara nasional dalam menyapu operasi kontra-terorisme.
"Ada banyak kemiripan dengan beberapa dari 10 serangan roket lainnya dalam dua bulan terakhir yang kami kaitkan dengan pasukan pro-pemerintah Irak. Kami sedang mencari kemungkinan hubungan dengan Kata'ib Hezbollah khususnya," kata pejabat AS itu.
(esn)