ISIS Rilis Video Eksekusi 11 Orang Kristen di Nigeria

Sabtu, 28 Desember 2019 - 07:31 WIB
ISIS Rilis Video Eksekusi...
ISIS Rilis Video Eksekusi 11 Orang Kristen di Nigeria
A A A
ABUJA - Kelompok Islamic State atau ISIS merilis sebuah video yang menunjukkan eksekusi terhadap 11 orang Kristen di Nigeria timur laut. Dari 11 korban, sepuluh di antaranya dipenggal dan satu lagi ditembak.

Rekaman video eksekusi di-posting online pada Kamis malam oleh media propaganda ISIS, Amaq. Para korban ditutup matanya saat dieksekusi.

Kelompok ISIS tersebut menamakan diri mereka ISIS Provinsi Afrika Barat atau ISWAP. Lokasi pembunuhan brutal itu dirahasiakan.

Video itu memperlihatkan para lelaki berseragam krem ​​dan topeng hitam berbaris di belakang tawanan yang ditutup matanya. Mereka lantas memenggal sepuluh sandera dan menembak sandera ke-11.

"Ini adalah pesan untuk orang-orang Kristen di seluruh dunia," kata seorang pria bertopeng dalam video berdurasi satu menit tersebut, seperti dikutip news.com.au, Sabtu (28/12/2019).

Dia mengklaim pembunuhan itu sebagai balasan atas kematian pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi dan juru bicaranya.

Al-Baghdadi bunuh diri dengan meledakkan rompi bom pada Oktober untuk menghindari penangkapan selama pasukan khusus AS menyerang tempat persembunyiannya di provinsi Idlib, Suriah barat laut.

Dalam beberapa bulan terakhir, ISWAP telah mengintensifkan serangannya terhadap orang Kristen, personel keamanan dan pekerja bantuan kemanusiaan. Mereka membuat penghalang jalan di jalan raya dan melakukan perburuan.

PBB pada hari Selasa mengutuk peningkatan praktik pendirian pos pos pemeriksaan oleh kelompok-kelompok bersenjata yang menargetkan warga sipil di wilayah timur laut Nigeria.

Pada hari Minggu, kelompok ISWAP membunuh enam orang dan menculik lima orang lainnya termasuk dua pekerja bantuan kemanusiaan ketika mereka mencegat kendaraan di jalan raya di pinggiran Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno.

Dalam serangan serupa pada 5 Desember, para militan ISWAP menyamar ketika tentara Nigeria berhenti dan menggeledah kendaraan di pos pemeriksaan dekat Maiduguri. Kelompok itu mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa enam tentara dan delapan warga sipil, termasuk dua pekerja Palang Merah berada di antara mereka yang diculik dalam serangan itu.

Pekan lalu kelompok ISWAP merilis video yang memperlihatkan 11 sandera yang mereka culik. Salah satu tahanan dalam video yang mengidentifikasi dirinya sebagai guru sekolah mengatakan dia dan sepuluh sandera lainnya adalah orang Kristen dan meminta pemerintah Nigeria untuk mengamankan pembebasan mereka.

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan pada hari Jumat bahwa dia "sedih dan terkejut dengan kematian sandera yang tidak bersalah di tangan geng-geng pembunuh massal yang kejam, tak ber-Tuhan, dan tak berperasaan".

"Kita seharusnya, dalam keadaan apa pun, tidak membiarkan teroris memecah belah kita dengan mengubah orang Kristen melawan Muslim karena pembunuh biadab ini tidak mewakili Islam," katanya dalam sebuah pernyataan.

"(Kami) terus mengintensifkan upaya kami ke arah memperkuat kerja sama dan kolaborasi internasional untuk mematahkan tulang punggung pelaku kejahatan ini," ujarnya.

PBB mengatakan pemberontakan oleh kelompok militan selama satu dekade di timur laut Nigeria telah menewaskan lebih dari 36.000 orang dan menelantarkan sekitar 2 juta orang lainnya.

Kekerasan telah menyebar ke negara tetangga, Niger, Chad dan Kamerun, dan mendorong koalisi militer regional untuk memerangi gerilyawan.

ISWAP telah bersumpah setia kepada Abu Bakr al-Baghdadi pada 2016 dan berpisah dari kelompok pemberontak utama di wilayah itu, Boko Haram.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1512 seconds (0.1#10.140)