Broker Malware Dalang Peretasan AS Kini Mengajar di China

Selasa, 24 Desember 2019 - 23:01 WIB
Broker Malware Dalang Peretasan AS Kini Mengajar di China
Broker Malware Dalang Peretasan AS Kini Mengajar di China
A A A
SHANGHAI - Broker malware asal China, Yu Pingan, yang dipenjara di Amerika Serikat (AS) tahun ini karena berurusan dengan software jahat terkait peretasan skala besar kini kembali ke tempat kerja lamanya.Dia kini mengajar kursus komputer di sekolah menengah atas (SMA), termasuk salah satunya tentang keamanan internet.
Yu Pingan dipenjara 18 bulan di pusat penahanan federal San Diego karena dinyatakan bersalah dalam konspirasi melakukan peretasan komputer. Instruktur SMA itu ditahan di Bandara Internasional Los Angeles pada Agustus 2017 saat tiba bersama sekelompok guru untuk observasi di satu universitas AS. Jurnalis Reuters mendapatinya mengajar di SMA lamanya bulan lalu.

Yu divonis hakim federal pada Februari dan diizinkan kembali ke China. "Para korban konspirasi peretasan itu termasuk pemasok mikrochip Qualcomm Inc, perusahaan dirgantara dan pertahanan Pacific Scientific Energetic Materials Co, dan perusahaan game Riot Games," papar hakim saat itu, dilansir Reuters.

Apa yang sebenarnya dicuri dalam peretasan komputer itu tidak diungkapkan ke publik dalam dokumen pengadilan tersebut. Qualcomm menolak berkomentar. Juru bicara Riot Games menyatakan perusahaan tidak kehilangan data. Pacific Scientific tidak merespon permintaan komentar.

"Yu sangat pakar dalam keamanan jaringan komputer dan pemprograman," ungkap dokumen pengadilan. Malware yang dia sediakan dalam konspirasi itu termasuk perangkat software langka yang disebut Sakula yang membuat para peretas dapat mengontrol komputer dari jarak jauh. Belum jelas siapa yang membuat malware itu atau bagaimana Yu mendapatkannya.

Sakula terkait dengan beberapa serangan siber paling berbahaya dalam dekade ini. Sebagai tambahan dalam kasus terhadap Yu, dijelaskan beberapa peretasan terhadap perusahaan asuransi kesehatan AS, Anthem Inc, di mana jutaan data pasien bocor, dan Kantor Manajemen Personel AS di mana informasi pribadi jutaan pegawai pemerintah dan kontraktor AS juga bocor. Yu tidak dituduh terlibat dalam dua kasus tersebut.

Pengadilan terhadap Yu itu merupakan satu dari beberapa kasus tehradap warga China yang diadili di AS dalam beberapa tahun terakhir. AS menuduh ada kampanye yang digerakkan militer dan kementerian keamanan China untuk mencuri teknologi dari perusahaan-perusahaan Barat.
(sfn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5186 seconds (0.1#10.140)