Jika Terpilih, Biden Akan Evaluasi Hubungan AS-Saudi
A
A
A
WASHINGTON - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Joe Biden sesumbar akan mengevaluasi hubungan dengan Arab Saudi jika terpilih sebagai Presiden AS. Dia juga mengkritik pendekatan dengan kebijakan Donald Trump terhadap Korea Utara (Korut).
Juru bicara kampanye Biden, TJ Ducklo mengatakan, pemerintahan Trump telah menulis kepada Saudi sebuah cek kosong untuk bertindak dengan impunitas di seluruh dunia.
"Biden akan mengevaluasi kembali hubungan kami dengan Arab Saudi untuk memastikan itu sepenuhnya selaras dengan nilai-nilai dan prioritas Amerika, jika ia mengalahkan Trump dalam pemilihan November 2020," kata Ducklo, seperti dilansir Reuters pada Selasa (10/12/2019).
"Biden yakin investigasi penembakan di Florida harus berjalan sesuai rencana," sambungnya merujuk pada penembakan yang dilakukan oleh seorang perwira Saudi di Pangkalan Angkatan Laut AS di Pensacola.
Ducklo juga mengatakan, uji coba rudal Korut, setelah Trump menyebut hubungan AS-Korut sangat baik adalah teguran yang jelas untuk Trump dan menunjukkan bahwa pertemuan dengan Kim Jong-un hanya mencapai sedikit kemajuan, sementara Pyongyang terus meningkatkan kemampuannya yang berbahaya.
"Sebagai presiden, Biden tidak akan mengirimi Kim Jong Un surat cinta apa pun," ucapnya, sebuah referensi untuk pertukaran pesan pribadi antara Trump dan Jong-un yang berlangsung sejak pertemuan puncak pertama mereka di Singapura pada Juni 2018.
Biden sendiri sejatinya belum pasti akan maju dalam pemilihan umum November tahun depan. Dia harus terlebih dahulu mengalahkan pesaingnya dalam pemilihan internal Partai Demokrat, di mana salah satu sainganya adalah pengusaha, sekaligus mantan Wali Kota New York, Michael Bloomberg.
Juru bicara kampanye Biden, TJ Ducklo mengatakan, pemerintahan Trump telah menulis kepada Saudi sebuah cek kosong untuk bertindak dengan impunitas di seluruh dunia.
"Biden akan mengevaluasi kembali hubungan kami dengan Arab Saudi untuk memastikan itu sepenuhnya selaras dengan nilai-nilai dan prioritas Amerika, jika ia mengalahkan Trump dalam pemilihan November 2020," kata Ducklo, seperti dilansir Reuters pada Selasa (10/12/2019).
"Biden yakin investigasi penembakan di Florida harus berjalan sesuai rencana," sambungnya merujuk pada penembakan yang dilakukan oleh seorang perwira Saudi di Pangkalan Angkatan Laut AS di Pensacola.
Ducklo juga mengatakan, uji coba rudal Korut, setelah Trump menyebut hubungan AS-Korut sangat baik adalah teguran yang jelas untuk Trump dan menunjukkan bahwa pertemuan dengan Kim Jong-un hanya mencapai sedikit kemajuan, sementara Pyongyang terus meningkatkan kemampuannya yang berbahaya.
"Sebagai presiden, Biden tidak akan mengirimi Kim Jong Un surat cinta apa pun," ucapnya, sebuah referensi untuk pertukaran pesan pribadi antara Trump dan Jong-un yang berlangsung sejak pertemuan puncak pertama mereka di Singapura pada Juni 2018.
Biden sendiri sejatinya belum pasti akan maju dalam pemilihan umum November tahun depan. Dia harus terlebih dahulu mengalahkan pesaingnya dalam pemilihan internal Partai Demokrat, di mana salah satu sainganya adalah pengusaha, sekaligus mantan Wali Kota New York, Michael Bloomberg.
(esn)