Sebelas Pembelot Korut di Vietnam Berupaya Hindari Deportasi
A
A
A
SEOUL - Sebelas warga Korea Utara (Korut) yang ditahan di Vietnam sejak 23 November meminta bantuan untuk menghindari repatriasi. Delapan wanita dan tiga pria ditahan oleh penjaga perbatasan di Vietnam utara, dua hari setelah melintas dari China dan ditahan di kota Lang Son.
Kelompok aktivis yang berbasis di Seoul, Keadilan untuk Korut (JFNK), menyatakan para pembelot itu meminta bantuan dari Kedutaan Besar (Kedubes) Korea Selatan (Korsel) di Hanoi.
Namun Ketua JFNK Peter Jung menyatakan dia tidak mendengar kabar lagi dari 11 warga Korut tersebut sejak Jumat (29/11).
Sikap Kedubes Korsel yang tetap diam membuat Peter Jung mengumumkan informasi tersebut. Dia khawatir jika tak ada respon internasional maka 11 pembelot itu akan dikirim paksa kembali ke Korut.
Menurut Peter, otoritas Vietnam menghentikan upaya deportasi setelah beberapa pembelot memprotes dan terlihat pingsan. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Vietnam belum merespon permintaan untuk berkomentar.
Kemlu Korsel mengakui tahu kasus tersebut dan terus berkomunikasi dengan pemerintah Vietnam untuk mencegah deportasi terhadap para pembelot itu. "Pemerintahan kami telah melakukan upaya untuk menjamin para pembelot Korut yang hidup di luar negeri itu dikirim ke tempat yang mereka inginkan tanpa dipaksa kembali," papar pernyataan Kemlu Korsel, dilansir Reuters.
Presiden Korsel Moon Jae-in telah berupaya mendorong pendekatan terhadap Korut. Meski demikian, pemerintahan Moon dikritik karena dianggap kurang banyak berbuat untuk membantu para pembelot Korut dalam beberapa bulan terakhir.
Kelompok aktivis yang berbasis di Seoul, Keadilan untuk Korut (JFNK), menyatakan para pembelot itu meminta bantuan dari Kedutaan Besar (Kedubes) Korea Selatan (Korsel) di Hanoi.
Namun Ketua JFNK Peter Jung menyatakan dia tidak mendengar kabar lagi dari 11 warga Korut tersebut sejak Jumat (29/11).
Sikap Kedubes Korsel yang tetap diam membuat Peter Jung mengumumkan informasi tersebut. Dia khawatir jika tak ada respon internasional maka 11 pembelot itu akan dikirim paksa kembali ke Korut.
Menurut Peter, otoritas Vietnam menghentikan upaya deportasi setelah beberapa pembelot memprotes dan terlihat pingsan. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Vietnam belum merespon permintaan untuk berkomentar.
Kemlu Korsel mengakui tahu kasus tersebut dan terus berkomunikasi dengan pemerintah Vietnam untuk mencegah deportasi terhadap para pembelot itu. "Pemerintahan kami telah melakukan upaya untuk menjamin para pembelot Korut yang hidup di luar negeri itu dikirim ke tempat yang mereka inginkan tanpa dipaksa kembali," papar pernyataan Kemlu Korsel, dilansir Reuters.
Presiden Korsel Moon Jae-in telah berupaya mendorong pendekatan terhadap Korut. Meski demikian, pemerintahan Moon dikritik karena dianggap kurang banyak berbuat untuk membantu para pembelot Korut dalam beberapa bulan terakhir.
(sfn)