Kapal Selam di Spanyol Kedapatan Bawa Tiga Ton Kokain
A
A
A
MADRID - Sebuah kapal selam yang disita di lepas pantai Spanyol pada akhir pekan lalu kedapatan membawa tiga ton kokain senilai USD110 juta.
Polisi Spanyol mencegat kapal selam 20m pada Sabtu (23/11/2019) di lepas pantai wilayah barat laut Galicia. Mereka baru dapat menentukan jumlah obat-obatan terlarang di dalam setelah berhasil mengapungkan kembali kapal tersebut tiga hari kemudian dan menariknya ke pelabuhan terdekat.
"Mereka menemukan 152 bundel dengan tiga ton kokain," kata polisi Spanyol dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Channel News Asia, Rabu (27/11/2019).
Sementara pengedar narkoba, terutama dari Kolombia, telah ditangkap menggunakan kapal selam untuk mengangkut kokain ke Meksiko, dan dari sana ke Amerika Serikat.
"Ini adalah pertama kalinya sistem pengangkutan narkoba ini terdeteksi di Eropa," kata pihak kepolisian.
Perwakilan dari pemerintah pusat di Galicia, Javier Losada de Azpiazu mengatakan, obat-obatan tersebut memiliki nilai jalanan USD110 juta.
"Ini adalah operasi bersejarah, yang akan menandai sebelum dan sesudah," ujarnya.
Sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa kapal selam itu berasal dari Amerika Selatan tetapi Losada de Azpiazu mengatakan polisi masih bekerja untuk menentukan asal usulnya.
"Sebanyak 240 agen keamanan ambil bagian dalam operasi itu, yang dilakukan bekerja sama dengan polisi dari Brasil, Portugal dan Amerika Serikat," tambahnya.
Dua warga negara Ekuador ditahan ketika mereka berusaha melarikan diri dari kapal selam ketika polisi masuk. Semantara orang ketiga masih buron.
Pihak berwenang Spanyol mengatakan kapal selam buatan tangan ini memiliki kapasitas untuk mengangkut hingga lima ton kokain.
Seorang profesor di US Army War College di Pennsylvania yang telah mempelajari kartel narkoba, Robert J Bunker mengatakan, geng narkoba mulai sering menggunakan kapal selam untuk menyelundupkan narkotika pada 2005.
"Kapal-kapal itu biasanya dibangun di inlet sungai terpencil di hutan-hutan Kolombia, Ekuador dan Guyana dengan harga sekitar satu juta dolar tetapi dapat juga mencapai beberapa juta dolar untuk kapal yang lebih besar atau lebih canggih," katanya kepada AFP.
"Kandidat terbaik untuk membuat kapal selam seperti itu adalah nelayan dengan kemampuan bernavigasi di laut terbuka dan dapat memperbaiki mesin di atas kapal dan sistem kapal lainnya jika mereka harus rusak," tambahnya.
Bunker memperkirakan bahwa kartel narkoba hingga saat ini membangun sekitar seribu yang disebut "kapal selam narco".
Sebagian besar hanya semi-kapal selam - kapal hanya sebagian terendam, tidak bisa sepenuhnya menyelam seperti kapal selam.
Galicia, salah satu daerah termiskin di Spanyol, adalah titik masuk utama bagi kokain ke Eropa. Labirin teluk-teluk kecil, gua-gua dan ceruk-ceruk menghiasi garis pantainya yang kasar, menjadikannya surga penyelundupan narkoba.
Spanyol menyumbang proporsi tertinggi kedua dari serangan kokain di Uni Eropa tahun lalu setelah Belgia, dengan 41 ton berhasil ditangkap.
Polisi Spanyol mencegat kapal selam 20m pada Sabtu (23/11/2019) di lepas pantai wilayah barat laut Galicia. Mereka baru dapat menentukan jumlah obat-obatan terlarang di dalam setelah berhasil mengapungkan kembali kapal tersebut tiga hari kemudian dan menariknya ke pelabuhan terdekat.
"Mereka menemukan 152 bundel dengan tiga ton kokain," kata polisi Spanyol dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Channel News Asia, Rabu (27/11/2019).
Sementara pengedar narkoba, terutama dari Kolombia, telah ditangkap menggunakan kapal selam untuk mengangkut kokain ke Meksiko, dan dari sana ke Amerika Serikat.
"Ini adalah pertama kalinya sistem pengangkutan narkoba ini terdeteksi di Eropa," kata pihak kepolisian.
Perwakilan dari pemerintah pusat di Galicia, Javier Losada de Azpiazu mengatakan, obat-obatan tersebut memiliki nilai jalanan USD110 juta.
"Ini adalah operasi bersejarah, yang akan menandai sebelum dan sesudah," ujarnya.
Sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa kapal selam itu berasal dari Amerika Selatan tetapi Losada de Azpiazu mengatakan polisi masih bekerja untuk menentukan asal usulnya.
"Sebanyak 240 agen keamanan ambil bagian dalam operasi itu, yang dilakukan bekerja sama dengan polisi dari Brasil, Portugal dan Amerika Serikat," tambahnya.
Dua warga negara Ekuador ditahan ketika mereka berusaha melarikan diri dari kapal selam ketika polisi masuk. Semantara orang ketiga masih buron.
Pihak berwenang Spanyol mengatakan kapal selam buatan tangan ini memiliki kapasitas untuk mengangkut hingga lima ton kokain.
Seorang profesor di US Army War College di Pennsylvania yang telah mempelajari kartel narkoba, Robert J Bunker mengatakan, geng narkoba mulai sering menggunakan kapal selam untuk menyelundupkan narkotika pada 2005.
"Kapal-kapal itu biasanya dibangun di inlet sungai terpencil di hutan-hutan Kolombia, Ekuador dan Guyana dengan harga sekitar satu juta dolar tetapi dapat juga mencapai beberapa juta dolar untuk kapal yang lebih besar atau lebih canggih," katanya kepada AFP.
"Kandidat terbaik untuk membuat kapal selam seperti itu adalah nelayan dengan kemampuan bernavigasi di laut terbuka dan dapat memperbaiki mesin di atas kapal dan sistem kapal lainnya jika mereka harus rusak," tambahnya.
Bunker memperkirakan bahwa kartel narkoba hingga saat ini membangun sekitar seribu yang disebut "kapal selam narco".
Sebagian besar hanya semi-kapal selam - kapal hanya sebagian terendam, tidak bisa sepenuhnya menyelam seperti kapal selam.
Galicia, salah satu daerah termiskin di Spanyol, adalah titik masuk utama bagi kokain ke Eropa. Labirin teluk-teluk kecil, gua-gua dan ceruk-ceruk menghiasi garis pantainya yang kasar, menjadikannya surga penyelundupan narkoba.
Spanyol menyumbang proporsi tertinggi kedua dari serangan kokain di Uni Eropa tahun lalu setelah Belgia, dengan 41 ton berhasil ditangkap.
(ian)