Khamenei Restui Serangan Iran ke Fasilitas Minyak Arab Saudi

Selasa, 26 November 2019 - 21:35 WIB
Khamenei Restui Serangan Iran ke Fasilitas Minyak Arab Saudi
Khamenei Restui Serangan Iran ke Fasilitas Minyak Arab Saudi
A A A
NEW YORK - Pemimpin spiritual tertinggi Iran dilaporkan menyetujui serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi. Namun ia memberi syarat yang cukup ketat: Pasukan Iran harus menghindari serangan tersebut menghantam warga sipil atau Amerika.

Begitu bunyi laporan yang diturukan oleh Reuters terkait serangan terhadap fasilitas minyak milik perusahaan negara Arab Saudi, Aramco, yang terjadi empat bulan lalu, Selasa (26/11/2019).

Dalam laporannya, Reuters mengatakan Khamenei menghadiri sebuah pertemuan di kediamannya di lokasi yang aman di dalam sebuah kompleks di Teheran selatan. Hadir dalam pertemuan itu adalah penasihat utama militer Khamenei, Yahya Rahim-Safavi, dan seorang wakil Qasem Soleimani, yang mengepalai operasi militer asing dan operasi klandestin Garda Revolusi Iran. Laporan itu berdasarkan pengakuan tiga orang pejabat kepada Reuters.

Diantara target yang mungkin awalnya dibahas adalah pelabuhan Arab Saudi, bandara dan pangkalan militer AS.

"Gagasan itu pada akhirnya ditolak karena kekhawatiran tentang korban massal yang dapat memicu pembalasan dahsyat oleh Amerika Serikat dan memberanikan Israel, yang berpotensi mendorong kawasan itu ke dalam perang," bunyi laporan Reuters.

Kelompok itu kemudian memutuskan rencana untuk menyerang instalasi minyak Arab Saudi karena bisa menjadi berita besar, menimbulkan kesulitan ekonomi pada musuh dan masih memberikan pesan yang kuat ke Washington.

"Kesepakatan tentang Aramco hampir tercapai denga suara bulat. Idenya adalah untuk menampilkan akses mendalam Iran dan kemampuan militer," tulis laporan itu mengutip seorang pejabat.

Menurut laporan itu serangan tersebut menggunakan drone yang diterbangkan dari pangkalan udara Ahvaz, barat daya Iran.

Komandan Garda Revolusi Iran kemudian memberi tahu Khemenei tentang keberhasilan operasi itu berjam-jam setelah operasi.

"Garda Revolusi dan semua cabang militer Iran akhirnya melapor ke Khamenei," kata Reuters.

Serangan itu adalah yang terburuk terhadap fasilitas minyak di Timur Tengah sejak Saddam Hussein membakar ladang minyak Kuwait selama krisis Teluk pada 1991.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6040 seconds (0.1#10.140)