Netanyahu Disebut Bisa Picu Perang Saudara di Israel

Minggu, 24 November 2019 - 23:49 WIB
Netanyahu Disebut Bisa Picu Perang Saudara di Israel
Netanyahu Disebut Bisa Picu Perang Saudara di Israel
A A A
TEL AVIV - Kepala aliansi politik Israel Biru dan Putih, Benny Gantz, telah meminta pejabat dari Likud, partai yang dibutuhkan oleh Benjamin Netanyahu untuk membentuk pemerintah koalisi. Dia mengatakan, Netanyahu beresiko untuk memicu perang saudara dengan tindakannya.

"Pemimpin Likud, saatnya membuat suara Anda terdengar. Hari-hari dan minggu-minggu terakhir tidak menyisakan ruang untuk keraguan - Netanyahu berisiko memicu perang saudara di antara kita," ucap Gantz.

"Saya menghormati Anda dan saya menyerukan kemitraan dengan Anda. Bahkan jika kami tidak menyetujui segalanya, Anda, seperti teman-teman saya dan saya, berbagi nilai-nilai kemitraan dan persatuan Zionis," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (24/11/2019).

Dia lalu menyatakan, sudah waktunya bagi para pemimpin Likud untuk mengesampingkan ketakutan dan ancaman dari masa lalu. "Mari berbaris bersama masyrarakat Israel menuju era baru yang lebih baik," ungkapnya.

Seruan itu datang menyusul pengumuman Jaksa Agung Israel Avichai Mandelblit bahwa Netanyahu akan didakwa atas tuduhan suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan. Mandelblit memberi tahu Knesset tentang niatnya untuk memutuskan apakah akan melucuti kekebalan Netanyahu, saat ini masih menjabat sebagai Perdana Menteri atau tidak. Dia juga meminta Netanyahu untuk mengosongkan portofolio pertanian, kesehatan, urusan sosial, dan urusan diaspora yang saat ini dipegangnya.

Netanyahu telah menolak semua tuduhan dan mencap tuduhan korupsi sebagai "percobaan kudeta percobaan" terhadapnya. Sikap Netayahu sangat dikritik oleh Gantz, di mana dia melihat hal ini sebagai upaya untuk mendefinisikan keberadaan Israel melalui pemerintahannya.

"Tak satu pun dari para pemimpin sebelumnya, baik itu dari kanan atau kiri Israel, yang pernah berani menganggap negara sebagai milik mereka, atau bahwa negara itu tidak dapat hidup tanpa mereka, tidak ada di antara mereka yang berpikir untuk mengubah satu orang melawan saudaranya, untuk menghasut satu terhadap dia. saudara, dan untuk memanggil secara eksplisit atau implisit bagi seseorang untuk menyakiti saudaranya," ungkapnya.

"Saya menuntut dia untuk menghormati kekalahannya dalam pemilihan, dan keputusan sistem hukum yang kepalanya dia tunjuk sendiri, saya menyerukannya untuk menghormati kehendak mayoritas rakyat dengan mengundurkan diri dari posisinya dan memperjuangkan kepolosannya," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5270 seconds (0.1#10.140)