Hamas: Perang dengan Israel Belum Berakhir
A
A
A
GAZA - Pemimpin Hamas, Ismael Haniyeh mengatakan, pertempuran dengan Israel "belum berakhir", meskipun gelombang baru kekerasan di Jalur Gaza telah berakhir. Israel dan Jihad Islam pada akhir pekan lalu telah menekan perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran selama kurang lebih satu pekan.
Pernyataan Haniyeh datang setelah dia menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga Abu Malhous yang kehilangan delapan anggotanya dalam putaran terakhir kekerasan antara Israel dan Jihad Islam.
"Kemenangan kami di babak sebelumnya tidak dihitung oleh jumlah roket yang ditembakkan, atau oleh kerugian yang berkelanjutan, tetapi oleh fakta bahwa perlawanan telah sepenuhnya melumpuhkan entitas (Israel) selama eskalasi," ucapnya, seperti dilansir Xinhua pada Senin (18/11/2019).
Sementara itu, Khaled al-Batsh, seorang pemimpin senior Jihad Islam, mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bahwa Israel tidak menjanjikan apa pun di Gaza dengan imbalan penghentian permusuhan.
Dia memperingatkan Netanyahu agar tidak memanipulasi perjanjian gencatan senjata yang dicapai di bawah naungan Mesir dan PBB. "Perjanjian gencatan senjata memberikan penghentian agresi kriminal Israel," catat al-Batsh.
Pernyataan Haniyeh datang setelah dia menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga Abu Malhous yang kehilangan delapan anggotanya dalam putaran terakhir kekerasan antara Israel dan Jihad Islam.
"Kemenangan kami di babak sebelumnya tidak dihitung oleh jumlah roket yang ditembakkan, atau oleh kerugian yang berkelanjutan, tetapi oleh fakta bahwa perlawanan telah sepenuhnya melumpuhkan entitas (Israel) selama eskalasi," ucapnya, seperti dilansir Xinhua pada Senin (18/11/2019).
Sementara itu, Khaled al-Batsh, seorang pemimpin senior Jihad Islam, mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bahwa Israel tidak menjanjikan apa pun di Gaza dengan imbalan penghentian permusuhan.
Dia memperingatkan Netanyahu agar tidak memanipulasi perjanjian gencatan senjata yang dicapai di bawah naungan Mesir dan PBB. "Perjanjian gencatan senjata memberikan penghentian agresi kriminal Israel," catat al-Batsh.
(esn)