UEA Berencana Buka Klinik Khusus Obati Kecanduan Game
A
A
A
ABU DHABI -
Uni Emirat Arab (UEA) dilaporkan akan membuka sebuah klinik khusus yang akan mengobati kecanduan game. Klinik rawat jalan ini rencananya akan dibuka tahun depan.
Pusat Rehabilitasi Nasional UEA atau NRC menuturkan, mereka akan membuka klinik rawat jalan di gedungnya di Abu Dhabi untuk melayani pasien, baik warga UEA dan ekspatriat di negara itu.
"NRC menyambut semua pasien (yang kecanduan perilaku apa pun) untuk datang dan mencari bantuan dari kami. Kecanduan game terutama merupakan masalah perilaku dan kami sedang membangun kapasitas dan melatih tenaga kerja kami untuk menangani segala jenis perilaku aditif," kata Direktur Jendeal NRC, Hamad Al Ghaferi.
"Inisiatif NRC untuk membuka klinik bagi para pecandu game adalah setelah keputusan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, yang menambahkan kecanduan game pada Klasifikasi Penyakit Internasional, ICD," sambungnya, seperti dilansir Emirates News Agency pada Minggu (10/11/2019).
WHO merilis revisi ke-11 dari ICD pada pertengahan 2018, yang mendefinisikan gangguan permainan sebagai pola perilaku bermain. Ini ditandai dengan gangguan kontrol atas permainan, meningkatkan prioritas yang diberikan kepada permainan lebih dari aktivitas lain sejauh bahwa game lebih diutamakan dari minat dan aktivitas harian lainnya.
Al Gaferi menuturkan, UEA adalah secara konsisten berada di peringkat di antara 100 pasar game top dunia berdasarkan sumber pendapatan, dengan lebih dari 80 persen pengguna smartphone di UEA mengidentifikasi diri mereka sebagai "gamer mobile". Namun, paparnya, NRC belum memperlakukan kasus kecanduan game seperti sekarang.
"Kami tidak menerima pasien sama sekali. Kami harus meningkatkan kesadaran dalam masyarakat dan kami harus memberi tahu keluarga tentang kemungkinan masalah ini," tukasnya.
Uni Emirat Arab (UEA) dilaporkan akan membuka sebuah klinik khusus yang akan mengobati kecanduan game. Klinik rawat jalan ini rencananya akan dibuka tahun depan.
Pusat Rehabilitasi Nasional UEA atau NRC menuturkan, mereka akan membuka klinik rawat jalan di gedungnya di Abu Dhabi untuk melayani pasien, baik warga UEA dan ekspatriat di negara itu.
"NRC menyambut semua pasien (yang kecanduan perilaku apa pun) untuk datang dan mencari bantuan dari kami. Kecanduan game terutama merupakan masalah perilaku dan kami sedang membangun kapasitas dan melatih tenaga kerja kami untuk menangani segala jenis perilaku aditif," kata Direktur Jendeal NRC, Hamad Al Ghaferi.
"Inisiatif NRC untuk membuka klinik bagi para pecandu game adalah setelah keputusan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, yang menambahkan kecanduan game pada Klasifikasi Penyakit Internasional, ICD," sambungnya, seperti dilansir Emirates News Agency pada Minggu (10/11/2019).
WHO merilis revisi ke-11 dari ICD pada pertengahan 2018, yang mendefinisikan gangguan permainan sebagai pola perilaku bermain. Ini ditandai dengan gangguan kontrol atas permainan, meningkatkan prioritas yang diberikan kepada permainan lebih dari aktivitas lain sejauh bahwa game lebih diutamakan dari minat dan aktivitas harian lainnya.
Al Gaferi menuturkan, UEA adalah secara konsisten berada di peringkat di antara 100 pasar game top dunia berdasarkan sumber pendapatan, dengan lebih dari 80 persen pengguna smartphone di UEA mengidentifikasi diri mereka sebagai "gamer mobile". Namun, paparnya, NRC belum memperlakukan kasus kecanduan game seperti sekarang.
"Kami tidak menerima pasien sama sekali. Kami harus meningkatkan kesadaran dalam masyarakat dan kami harus memberi tahu keluarga tentang kemungkinan masalah ini," tukasnya.
(esn)