AS: Ekspansi Pengayaan Uranium Iran Langkah Besar yang Salah
A
A
A
WASHINGTON - Ekspansi aktivitas pengayaan uranium Iran merupakan pelanggaran komitmen nuklir yang menjadi langkah besar ke arah yang salah.
Pernyataan itu diungkapkan juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS setelah Teheran mengumumkan akan mulai menyuntikkan gas uranium di sentrifugal pada fasilitas pengayaan bawah tanah Fordow.
"Kami sepenuhnya mendukung Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melakukan peran verifikasi independen di Iran dan meminta IAEA melaporkan setiap perkembangan," ungkap juru bicara itu.
Iran mulai menyuntikkan gas uranium ke 1.044 sentrifugal di pabrik pengayaan bahan bakar Fordow. Ini adalah langkah lanjutan dari kebijakan Iran untuk menanggalkan satu per satu kewajibannya berdasarkan kesepakatan nuklir 2015.
Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, langkah itu bisa dibatalkan dan tidak secara khusus mengatakan jika injeksi gas akan digunakan untuk mempercepat pengayaan uranium.
Rouhani mengatakan langkah-langkah yang diambil sejauh ini dapat dibatalkan jika Eropa menawarkan cara untuk menghindari sanksi AS yang menghambat penjualan minyak mentahnya di luar negeri.
"Semua langkah yang telah diambil Iran untuk mengurangi komitmennya terhadap kesepakatan nuklir dapat dibalikkan dan Iran akan menjunjung tinggi semua komitmennya berdasarkan kesepakatan itu ketika para penandatangan yang tersisa yakni Prancis, Inggris, Jerman, Rusia dan China melakukan hal yang sama," kata Rouhani.
Pernyataan itu diungkapkan juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS setelah Teheran mengumumkan akan mulai menyuntikkan gas uranium di sentrifugal pada fasilitas pengayaan bawah tanah Fordow.
"Kami sepenuhnya mendukung Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melakukan peran verifikasi independen di Iran dan meminta IAEA melaporkan setiap perkembangan," ungkap juru bicara itu.
Iran mulai menyuntikkan gas uranium ke 1.044 sentrifugal di pabrik pengayaan bahan bakar Fordow. Ini adalah langkah lanjutan dari kebijakan Iran untuk menanggalkan satu per satu kewajibannya berdasarkan kesepakatan nuklir 2015.
Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, langkah itu bisa dibatalkan dan tidak secara khusus mengatakan jika injeksi gas akan digunakan untuk mempercepat pengayaan uranium.
Rouhani mengatakan langkah-langkah yang diambil sejauh ini dapat dibatalkan jika Eropa menawarkan cara untuk menghindari sanksi AS yang menghambat penjualan minyak mentahnya di luar negeri.
"Semua langkah yang telah diambil Iran untuk mengurangi komitmennya terhadap kesepakatan nuklir dapat dibalikkan dan Iran akan menjunjung tinggi semua komitmennya berdasarkan kesepakatan itu ketika para penandatangan yang tersisa yakni Prancis, Inggris, Jerman, Rusia dan China melakukan hal yang sama," kata Rouhani.
(sfn)