Pengamat: Sistem Demokrasi AS Bukan yang Terbaik
A
A
A
JAKARTA -
Presiden Foundation for the Study of Democracy, Maxim Sergeevich Grigoriev meyebut sistem demokrasi Amerika Serikat (AS) bukanlah yang terbaik di dunia. Dia mengatakan, sistem ini membingungkan bagi banyak pihak di bagian dunia lain.
Menurut Grigoriev, bicara tentang demokrasi biasanya adalah pembicaraan yang panjang, karena tidak ada satu jenis demokrasi, ada model demokrasi yang berbeda. Bahkan di negara-negara barat.
"Misalnya demokrasi di Amerika berbeda, bagi orang-orang Rusia ini seperti mimpi buruk ketika seseorang menjadi presiden ketika ia mendapat lebih sedikit suara dari lawan-lawannya," ucapnya pada Selasa (5/11/2019).
"Ini sama sekali tidak apa-apa, karena mereka memiliki sistem pemilihan mereka sendiri, misalnya Donald Trump mereka mendapatkan suara lebih sedikit daripada Hillary Clinton, tetapi dia adalah presiden, sehingga model demokrasi ini bukan yang terbaik," sambungnya.
Terkait dengan ancaman terhadap demokrasi, pria asal Rusia itu mengatakan, ancaman itu memang ada, tapi setiap negara, setiap sistem demokrasi memiliki ancamannya masing-masing.
"Ada model yang berbeda dan ancaman yang berbeda jika seseorang mengatakan bahwa demokrasi berada di bawah ancaman, ini populisme, ini tidak benar karena ada banyak demokrasi yang berbeda dan mereka memiliki ancaman yang berbeda dan berbeda negara, berbeda sistem demokrasi, beda juga ancamannya," tukasnya.
Presiden Foundation for the Study of Democracy, Maxim Sergeevich Grigoriev meyebut sistem demokrasi Amerika Serikat (AS) bukanlah yang terbaik di dunia. Dia mengatakan, sistem ini membingungkan bagi banyak pihak di bagian dunia lain.
Menurut Grigoriev, bicara tentang demokrasi biasanya adalah pembicaraan yang panjang, karena tidak ada satu jenis demokrasi, ada model demokrasi yang berbeda. Bahkan di negara-negara barat.
"Misalnya demokrasi di Amerika berbeda, bagi orang-orang Rusia ini seperti mimpi buruk ketika seseorang menjadi presiden ketika ia mendapat lebih sedikit suara dari lawan-lawannya," ucapnya pada Selasa (5/11/2019).
"Ini sama sekali tidak apa-apa, karena mereka memiliki sistem pemilihan mereka sendiri, misalnya Donald Trump mereka mendapatkan suara lebih sedikit daripada Hillary Clinton, tetapi dia adalah presiden, sehingga model demokrasi ini bukan yang terbaik," sambungnya.
Terkait dengan ancaman terhadap demokrasi, pria asal Rusia itu mengatakan, ancaman itu memang ada, tapi setiap negara, setiap sistem demokrasi memiliki ancamannya masing-masing.
"Ada model yang berbeda dan ancaman yang berbeda jika seseorang mengatakan bahwa demokrasi berada di bawah ancaman, ini populisme, ini tidak benar karena ada banyak demokrasi yang berbeda dan mereka memiliki ancaman yang berbeda dan berbeda negara, berbeda sistem demokrasi, beda juga ancamannya," tukasnya.
(esn)