Tradisi Turun Temurun, Gedung Putih Merayakan Halloween

Sabtu, 02 November 2019 - 09:22 WIB
Tradisi Turun Temurun,...
Tradisi Turun Temurun, Gedung Putih Merayakan Halloween
A A A
WASHINGTON - Presiden Donald Trump dan keluarganya merayakan pesta Halloween di Gedung Putih dengan tema “All Hallows Even”. Dia mengundang anak-anak dari keluarga militer dan sekolah lokal ke Gedung Putih untuk perayaan Halloween. Anehnya, Trump justru mengenakan setelan jas dan berpakaian formal ketika pesta tersebut.

Trump tampil bersama ibu Negara Melania Trump dengan membawa keranjang berisi permen pada pesta menjelang Halloween di Gedung Putih pada 28 Oktober lalu. Namun, insiden perayaan Halloween tersebut ternyata viral dan memicu polemik ketika mereka mendekati seorang anak yang memakai kostum minion dari film Despicable Me. Trump bukannya meletakkan hadiah cokelat di tas milik bocah tersebut, tetapi dia meletakkan di kepala minion tersebut.

Insiden itu menjadi viral di media sosial. Banyak warga net yang mengkritik Trump tidak tahu di mana meletakkan cokelat dan permen bagi anak yang mengenakan minion. Hingga ada seorang perempuan di dekat bocah minion itu meletakkan cokelat yang ditaruh Trump itu ke tas milik bocah tersebut.

Perayaan Halloween pada Kamis malam lalu merupakan tahun ketiga Trump dan keluarganya merayakan pesta hantu tersebut di gedung Putih. Melansir CNN, pesta tersebut hanya dihadiri keluarga militer dan siswa sekolah lokal di sekitar Gedung Putih. “Anak-anak dilaporkan menunggu selama satu jam di sisi sayap timur Gedung Putih untuk berpesta Halloween dengan Trump,” demikian laporan CNN.

Sementara itu, Presiden AS Barack Obama dikenal memiliki pesta Halloween yang menakutkan di gedung putih bersama anak-anak dan keluarga militer. Lebih dari 2.600 anak-anak menghadiri pesta halloween pada 2009. Tema yang disajikan adalah “Alice in Wonderland”.

Kemudian, pesta ulang tahun Hillary Clinton pada 26 Oktober umumnya dilaksanakan bersamaan dengan pesta Halloween. Pada 1993, keluarga Clinton mengenakan gaun sebagai James dan Dolley Madison untuk pesta Halloween.

Untuk merayakan tahun pertama di Gedung Putih, George HW Bush menggelar pesta Halloween dan mengundang 600 anak di Gedung Putih. Dia bercanda dengan anak-anak tentang sejarah hantu di Gedung Putih.

"Berapa banyak di antara kalian yang percaya dengan hantu? Berapa banyak? Kamu tahu, mereka mengatakan hantu di rumah ini. Salah satu hantu yang paling terkenal adalah Abraham Lincoln. Saya dan Barbara tidak pernah melihat hantu Abraham Lincoln berjalan di gedung ini," katanya.

Pada masa Presiden Jimmy Carter berkuasa juga merayakan pesta Halloween. Putri Carter, Amy, merayakan ulang tahun ke-10 di Gedung Putih dengan tema Halloween. Dia bersama dengan ayah dan ibunya meniup lilin pada ulang tahun dengan menayangkan film berjudul Frankenstein di bioskop Gedung Putih pada 1977. Pada pesta Halloween pada 1978, Carter mengundang 600 anak-anak dari keluarga staf Gedung Putih untuk berpesta Halloween bersama-sama.

Sementara itu, Presiden John F Kennedy merayakan pesta Halloween pada 1961 di Gedung Putih dengan skala besar dengan mengundang anggota keluarga. John F Kennedy Jr dan adiknya Caroline mengejutkan ayahnya di Oval Office. Dia mengubah tren pesta Halloween yang dikenal tertutup di Gedung Putih menjadi lebih terbuka.

Dalam wawancara dengan keluarga Kennedy, Kennedy berusaha memperlakukan anak-anaknya untuk berpesta Halloween dengan tetangga. “Jackie (panggilan akrab istri Kennedy) ingin anak-anaknya memiliki pengalaman seperti anak-anak Amerika pada umumnya. Hingga pada suatu Halloween, dia memakai baju ala hantu dan berkeliling Washington,” kata adik John F Kennedy, Jean Kennedy Smith.

Tidak Ada yang Menakutkan
Sebenarnya, kata Halloween merupakan singkatan dari All Hallows' Eve or All Hallows' Evening. Halloween berasal dari festival kuno yang dirayakan sekitar 2000 tahun lalu dan biaya disebut dengan Samhain. Awalnya, festival Halloween dilaksanakan di Inggris, Irlandia, dan Prancis. Perayaan tersebut dilaksanakan ketika musim panas berakhir dan menandai mulainya musim dingin.

Menariknya, lebih dari 172 juta rakyat Amerika Serikat merayakan Halloween tahun ini. Sekitar 69% masyarakat membeli permen sebagai hadiah dalam pesta Halloween. Selama 2019, biaya pengeluaran untuk pesta Halloween mencapai USD8,8 miliar. Rata-rata masyarakat AS mengeluarkan biaya USD86,27 untuk perayaan Halloween untuk membeli dekorasi, permen, dan pakaian.

“Halloween kini sudah menjadi budaya pop, bukan lagi festival semangat setan atau rekonsiliasi dengan kematian,” kata Lesley Bannatyne, peneliti sejarah Halloween, dilansir CNN. “Sebelumnya, Halloween dikaitkan dengan setan dan mistik. Kini menjadi hari yang normal,” ujarnya.

Menurut Bannatyne, banyak orang yang merayakan Halloween justru mengenakkan kostum yang glamor dan superhero. Meskipun banyak orang tetap mengutamakan kostum setan.

Padahal sejarahnya, festival Halloween dulunya merupakan acara persembahan makanan dan pelayanan untuk para dewa. Kini, sudah berubah total. “Dengan memakai topeng setan, sebenarnya sebagai upaya untuk menjauh dari hal itu,” ujarnya.(Andika H Mustaqim)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0601 seconds (0.1#10.140)