Rusia: al-Baghdadi Bibit AS, Kematiannya Jadi Pertanyaan Terbuka
A
A
A
MOSKOW - Menteri Laur Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Moskow masih belum dapat memverifikasi klaim Washington tentang pelenyapan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. Dia justru menganggap sosok teroris paling dicari dunia itu adalah bibit Amerika Serikat (AS).
Menurut diplomat top Rusia itu, Amerika yang memfasilitasi kebangkitan kelompok Islamic State of Iraq and Levant (ISIL atau ISIS) sejak awal. "Apakah dia benar-benar mati, bibit dari Amerika Serikat," katanya kepada penyiar Rossiya 24, Jumat (1/11/2019) malam yang menyatakan itu menjadi pertanyaan terbuka.
"ISIS dengan demikian muncul setelah invasi ilegal AS ke Irak, runtuhnya negara Irak dan pembebasan para ekstremis yang sebelumnya ditahan di penjara-penjara Amerika di sana," lanjut Lavrov.
"Jadi, pada tingkat tertentu, orang Amerika sekarang telah menghilangkan bibit mereka sendiri, jika itu benar-benar terjadi," paparnya. (Baca: Dikhianati Ajudan, Musabab Ajal Jemput Bos ISIS al-Baghdadi )
Lavrov juga mengatakan bahwa militer Rusia masih belum memiliki informasi yang cukup untuk mengonfirmasi dengan keyakinan bahwa sosok "khalifah" yang memproklamirkan diri sendiri itu memang sudah tewas. "Kami ingin mendapatkan informasi tambahan," katanya.
"Semuanya dinyatakan dengan penuh kemenangan dan kegembiraan. Namun, militer kita masih mempelajari masalah ini dan sejauh ini tidak dapat mengonfirmasi banyak pernyataan AS," paparnya.
Presiden AS Donald Trump dengan sombong mengumumkan pasukan khusus Amerika menetralkan pemimpin kelompok teroris itu dalam serangan malam hari yang berani di Idlib, barat laut Suriah. Namun, pernyataan Trump disambut dengan skeptis oleh banyak orang.
Pentagon telah merilis rekaman drone dari serangan itu, namun hanya menawarkan sedikit bukti mengenai kematian pemimpin ISIS itu sendiri. Tubuhnya yang diklaim termutilasi akibat ledakan rompi bom bunuh diri yang diledakkannya telah dikubur di laut. Kendati demikian, bukti untuk klaim-klaim itu tetap dirahasiakan. (Baca juga: Assad Ragu Kematian al-Baghdadi: Mengapa AS Tak Tampilkan Jasadnya )
Sebelumnya, Presiden Republik Arab Suriah Bashar al-Assad juga menyatakan keraguannya tentang kematian al-Baghdadi."Washington dapat menciptakannya kembali dengan nama yang berbeda, sebagai individu yang berbeda," katanya.
"Amerika dapat mereproduksi ISIS secara keseluruhan, mungkin dengan nama yang berbeda tetapi dengan pemikiran dan tujuan yang sama," ujarnya.
Menurut diplomat top Rusia itu, Amerika yang memfasilitasi kebangkitan kelompok Islamic State of Iraq and Levant (ISIL atau ISIS) sejak awal. "Apakah dia benar-benar mati, bibit dari Amerika Serikat," katanya kepada penyiar Rossiya 24, Jumat (1/11/2019) malam yang menyatakan itu menjadi pertanyaan terbuka.
"ISIS dengan demikian muncul setelah invasi ilegal AS ke Irak, runtuhnya negara Irak dan pembebasan para ekstremis yang sebelumnya ditahan di penjara-penjara Amerika di sana," lanjut Lavrov.
"Jadi, pada tingkat tertentu, orang Amerika sekarang telah menghilangkan bibit mereka sendiri, jika itu benar-benar terjadi," paparnya. (Baca: Dikhianati Ajudan, Musabab Ajal Jemput Bos ISIS al-Baghdadi )
Lavrov juga mengatakan bahwa militer Rusia masih belum memiliki informasi yang cukup untuk mengonfirmasi dengan keyakinan bahwa sosok "khalifah" yang memproklamirkan diri sendiri itu memang sudah tewas. "Kami ingin mendapatkan informasi tambahan," katanya.
"Semuanya dinyatakan dengan penuh kemenangan dan kegembiraan. Namun, militer kita masih mempelajari masalah ini dan sejauh ini tidak dapat mengonfirmasi banyak pernyataan AS," paparnya.
Presiden AS Donald Trump dengan sombong mengumumkan pasukan khusus Amerika menetralkan pemimpin kelompok teroris itu dalam serangan malam hari yang berani di Idlib, barat laut Suriah. Namun, pernyataan Trump disambut dengan skeptis oleh banyak orang.
Pentagon telah merilis rekaman drone dari serangan itu, namun hanya menawarkan sedikit bukti mengenai kematian pemimpin ISIS itu sendiri. Tubuhnya yang diklaim termutilasi akibat ledakan rompi bom bunuh diri yang diledakkannya telah dikubur di laut. Kendati demikian, bukti untuk klaim-klaim itu tetap dirahasiakan. (Baca juga: Assad Ragu Kematian al-Baghdadi: Mengapa AS Tak Tampilkan Jasadnya )
Sebelumnya, Presiden Republik Arab Suriah Bashar al-Assad juga menyatakan keraguannya tentang kematian al-Baghdadi."Washington dapat menciptakannya kembali dengan nama yang berbeda, sebagai individu yang berbeda," katanya.
"Amerika dapat mereproduksi ISIS secara keseluruhan, mungkin dengan nama yang berbeda tetapi dengan pemikiran dan tujuan yang sama," ujarnya.
(mas)