Hizbullah: Pengunduran Diri Hariri Hanya Buang-buang Waktu
A
A
A
BEIRUT - Hizbullah mengatakan, pengunduran diri Saad al-Hariri sebagai Perdana Menteri hanya membuang waktu yang tersedia untuk memberlakukan reformasi yang secara luas untuk menjauhkan Lebanon dari krisis ekonomi. Hariri mengundurkan diri pada awal pekan ini.
Hariri mengajukan pengunduran diri pada Selasa malam. Ia mengatakan telah mencapai "jalan buntu" dalam mencoba menyelesaikan krisis yang memicu aksi protes besar-besaran terhadap elit penguasa Lebanon.
Hariri menyampaikan pidato pengunduran dirinya yang disiarkan televisi setelah gerombolan yang setia pada kelompok Hizbullah dan Amal menyerang serta menghancurkan sebuah kamp protes yang didirikan oleh demonstran anti-pemerintah di Beirut.
Dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (31/10/2019), Hizbullah mengatakan konsultasi parlemen harus mengambil jalan alami mereka untuk memulai proses pembentukan pemerintahan baru.
"Kami meminta (bank sentral) untuk mengambil semua langkah dan langkah yang akan mengarah pada jaminan menghindari situasi moneter di negara itu yang berputar di luar kendali, terutama pada saat yang sulit dan sulit ini," katanya.
Sementara itu, sebelumnya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mendesak para pemimpin politik Lebanon untuk membantu membentuk pemerintahan baru yang responsif terhadap kebutuhan rakyatnya.
"AS menyerukan para pemimpin politik Lebanon untuk segera memfasilitasi pembentukan pemerintahan baru yang dapat membangun Lebanon yang stabil, makmur, dan aman yang responsif terhadap kebutuhan warganya. Demonstrasi damai dan ekspresi persatuan nasional selama 13 hari terakhir telah mengirim pesan yang jelas. Rakyat Lebanon menginginkan pemerintahan yang efisien dan efektif, reformasi ekonomi, dan mengakhiri korupsi endemik," ucap Pompeo.
Hariri mengajukan pengunduran diri pada Selasa malam. Ia mengatakan telah mencapai "jalan buntu" dalam mencoba menyelesaikan krisis yang memicu aksi protes besar-besaran terhadap elit penguasa Lebanon.
Hariri menyampaikan pidato pengunduran dirinya yang disiarkan televisi setelah gerombolan yang setia pada kelompok Hizbullah dan Amal menyerang serta menghancurkan sebuah kamp protes yang didirikan oleh demonstran anti-pemerintah di Beirut.
Dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (31/10/2019), Hizbullah mengatakan konsultasi parlemen harus mengambil jalan alami mereka untuk memulai proses pembentukan pemerintahan baru.
"Kami meminta (bank sentral) untuk mengambil semua langkah dan langkah yang akan mengarah pada jaminan menghindari situasi moneter di negara itu yang berputar di luar kendali, terutama pada saat yang sulit dan sulit ini," katanya.
Sementara itu, sebelumnya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mendesak para pemimpin politik Lebanon untuk membantu membentuk pemerintahan baru yang responsif terhadap kebutuhan rakyatnya.
"AS menyerukan para pemimpin politik Lebanon untuk segera memfasilitasi pembentukan pemerintahan baru yang dapat membangun Lebanon yang stabil, makmur, dan aman yang responsif terhadap kebutuhan warganya. Demonstrasi damai dan ekspresi persatuan nasional selama 13 hari terakhir telah mengirim pesan yang jelas. Rakyat Lebanon menginginkan pemerintahan yang efisien dan efektif, reformasi ekonomi, dan mengakhiri korupsi endemik," ucap Pompeo.
(esn)