Seribu Walikota Catalonia Serukan Hak Tentukan Masa Depan Sendiri

BARCELONA - Sekitar 1.000 walikota Catalonia mendesak pemerintah pusat di Madrid memberi hak pada wilayah itu untuk menentukan masa depannya sendiri. Desakan itu muncul saat unjuk rasa kembali digelar di Barcelona pada Sabtu (26/10).

Barcelona telah diwarnai unjuk rasa selama dua pekan terakhir sejak sembilan politisi dan aktivis divonis penjara antara sembilan dan 13 tahun terkait upaya kemerdekaan pada 2017.

Sejumlah walikota yang mewakili 814 wilayah dari total 947 daerah di Catalonia berkumpul di kantor pusat pemerintah regional untuk menyerahkan dokumen pada Pemimpin Catalonia Quim Torra. Dokumen itu berisi pesan mendesak pembebasan para politisi yang ditahan, serta digelar dialog dan hak untuk menentukan masa depan sendiri.

"Kehadiran Anda merupakan tanda persatuan, persatuan yang diperlukan dan kita butuhkan untuk melawan represi. Kita mampu menciptakan republik dengan pria dan wanita yang bebas serta mengatasi dinamika konfrontasi dengan cara konstruktif," tutur Torra, dilansir Reuters.

Berkumpulkan para walikota itu mengawali aksi unjuk rasa yang digelar pada hari yang sama di Barcelona. Unjuk rasa diselenggarakan oleh Assemblea Nacional Catalana dan Omnium Cultural, kelompok akar rumput yang para pemimpinnya termasuk dari sembilan orang yang dipenjara tersebut.

Kedua kelompok itu berkomitmen menggelar unjuk rasa damai. Meski demikian, aksi pekan lalu diwarnai kekerasan, termasuk bentrok antara demonstran dan personil kepolisian.

Sebelumnya, Torra mendesak pemerintah pusat Spanyol membuka dialog agar Barcelona dapat menggelar referendum kedua untuk menentukan nasib mereka.