Rusia Kerahkan 2 Pesawat Pembom Nuklir Tu-160 ke Afrika Selatan
A
A
A
MOSKOW - Rusia mengerahkan dua pesawat pembom strategis Tu-160 berkemampuan nuklir ke Afrika Selatan pada hari Rabu (23/10/2019). Militer Moskow mengatakan kehadiran sepasang pesawat itu sebagai kunjungan persahabatan.
Pesawat pmbom strategis Tupolev Tu-160—di Rusia dijuluki White Swan—adalah pesawat supersonik era Soviet yang mampu membawa hingga 12 rudal nuklir jarak pendek dan terbang 12.000 kilometer tanpa henti tanpa mengisi bahan bakar.
Kantor berita Interfax pada hari Senin lalu mengatakan Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa mereka akan menerbangkan dua Tu-160, yakni sebuah jet penumpang Ilyushin Il-62 dan sebuah pesawat kargo militer Antonov An-124 ke Afrika Selatan. Kantor-kantor berita Rusia yang dikutip Reuters, Rabu (23/10/2019), melaporkan setelah tengah malam pesawat An-124 dan Il-62 sudah mendarat di Afrika Selatan.
Menurut kementerian itu, kunjungan kelompok udara Moskow itu bertujuan untuk memperdalam kerja sama militer dengan Angkatan Udara Afrika Selatan dan merupakan bagian dari "hubungan persahabatan" antara kedua negara yang dibangun berdasarkan kemitraan strategis dan pemahaman.
Afrika Selatan adalah bagian dari blok ekonomi BRICS yang terdiri dari Brazil, Rusia, India dan China.
Associated Press melaporkan bahwa pengerahan sepasang pesawat pembom Tu-160 Rusia ke benua Afrika merupakan yang pertama kali.
Rusia telah meningkatkan penerbangan pembom Tu-160 dalam beberapa tahun terakhir, termasuk ke dekat Alaska dan AS, serta Venezuela dan Suriah.
Desember lalu, dua pembom strategis Rusia Tu-160 yang mampu membawa senjata nuklir mendarat di Venezuela dalam sebuah pertunjukan dukungan simbolis bagi pemerintah di sana, yang memicu kecaman dari Amerika Serikat.
Pesawat Il-62 dan An-124 juga terlihat dengan lusinan tentara dan penasihat militer di Venezuela pada bulan Desember tahun lalu dan Maret tahun ini.
Pesawat pmbom strategis Tupolev Tu-160—di Rusia dijuluki White Swan—adalah pesawat supersonik era Soviet yang mampu membawa hingga 12 rudal nuklir jarak pendek dan terbang 12.000 kilometer tanpa henti tanpa mengisi bahan bakar.
Kantor berita Interfax pada hari Senin lalu mengatakan Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa mereka akan menerbangkan dua Tu-160, yakni sebuah jet penumpang Ilyushin Il-62 dan sebuah pesawat kargo militer Antonov An-124 ke Afrika Selatan. Kantor-kantor berita Rusia yang dikutip Reuters, Rabu (23/10/2019), melaporkan setelah tengah malam pesawat An-124 dan Il-62 sudah mendarat di Afrika Selatan.
Menurut kementerian itu, kunjungan kelompok udara Moskow itu bertujuan untuk memperdalam kerja sama militer dengan Angkatan Udara Afrika Selatan dan merupakan bagian dari "hubungan persahabatan" antara kedua negara yang dibangun berdasarkan kemitraan strategis dan pemahaman.
Afrika Selatan adalah bagian dari blok ekonomi BRICS yang terdiri dari Brazil, Rusia, India dan China.
Associated Press melaporkan bahwa pengerahan sepasang pesawat pembom Tu-160 Rusia ke benua Afrika merupakan yang pertama kali.
Rusia telah meningkatkan penerbangan pembom Tu-160 dalam beberapa tahun terakhir, termasuk ke dekat Alaska dan AS, serta Venezuela dan Suriah.
Desember lalu, dua pembom strategis Rusia Tu-160 yang mampu membawa senjata nuklir mendarat di Venezuela dalam sebuah pertunjukan dukungan simbolis bagi pemerintah di sana, yang memicu kecaman dari Amerika Serikat.
Pesawat Il-62 dan An-124 juga terlihat dengan lusinan tentara dan penasihat militer di Venezuela pada bulan Desember tahun lalu dan Maret tahun ini.
(mas)