Pesawat Pengebom Nuklir Tu-22M3 Rusia Jatuh, 1 Pilotnya Tewas
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pesawat pengebom supersonik Tupolev Tu-22M3, yang dirancang untuk misi pengeboman nuklir, milik Angkatan Udara Rusia telah jatuh di wilayah Irkutsk, Siberia, Kamis malam.
Satu dari empat pilot yang berada di dalam pesawat itu tewas.
Insiden itu terjadi selama penerbangan rutin sesaat setelah pukul 22.00 malam waktu setempat pada Kamis ketika salah satu mesin jet tampaknya terbakar di udara karena dugaan kerusakan teknis.
Para awak berhasil mengarahkan pesawat yang jatuh menjauh dari daerah pemukiman, dan akhirnya memastikan tidak ada korban sipil atau kerusakan di darat.
Tiga pilot yang keluar terlebih dahulu ditemukan hidup dan dalam kondisi baik, menurut laporan awal.
Sementara itu, kapten, yang terakhir meninggalkan pesawat, dilaporkan mengalami patah kaki.
Keempat pilot itu dirawat di rumah sakit dengan berbagai tingkat cedera, tetapi salah satu dari mereka meninggal dunia. Demikian disampaikan Gubernur Irkutsk Igor Kobzev pada Jumat (16/8/2024) pagi, mengutip sumber dari Kementerian Pertahanan.
"Saya sangat menyesal, salah satu pilot tidak selamat," kata Kobzev.
"Belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan teman-teman pilot yang meninggal. Ini adalah kehilangan yang sangat besar," imbuh dia, seperti dikutip dari Russia Today.
Satu dari empat pilot yang berada di dalam pesawat itu tewas.
Insiden itu terjadi selama penerbangan rutin sesaat setelah pukul 22.00 malam waktu setempat pada Kamis ketika salah satu mesin jet tampaknya terbakar di udara karena dugaan kerusakan teknis.
Para awak berhasil mengarahkan pesawat yang jatuh menjauh dari daerah pemukiman, dan akhirnya memastikan tidak ada korban sipil atau kerusakan di darat.
Tiga pilot yang keluar terlebih dahulu ditemukan hidup dan dalam kondisi baik, menurut laporan awal.
Sementara itu, kapten, yang terakhir meninggalkan pesawat, dilaporkan mengalami patah kaki.
Keempat pilot itu dirawat di rumah sakit dengan berbagai tingkat cedera, tetapi salah satu dari mereka meninggal dunia. Demikian disampaikan Gubernur Irkutsk Igor Kobzev pada Jumat (16/8/2024) pagi, mengutip sumber dari Kementerian Pertahanan.
"Saya sangat menyesal, salah satu pilot tidak selamat," kata Kobzev.
"Belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan teman-teman pilot yang meninggal. Ini adalah kehilangan yang sangat besar," imbuh dia, seperti dikutip dari Russia Today.