Situasi Lebanon Memanas, WNI Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia mengeluarkan imbauan kepada warga negara Indonesia (WNI) yang hendak atau sudah berada di Lebanon. Imbauan itu dikeluarkan terkait dengan kondisi di Lebanon yang tengah dilanda aksi demonstrasi.
"Kami mengimbau Anda yang tinggal di Lebanon untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari kerumunan massa, menjauhi tempat unjuk rasa, dan tidak terlibat dalam kegiatan politik maupun aksi protes setempat," kata Kemlu RI melalui aplikasi Safe Travel.
"Bagi Anda yang berencana akan bepergian ke Lebanon, kami mengimbau Anda untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari wilayah unjuk rasa," sambungnya, seperti dikutip Sindonews pada Selasa (22/10/2019).
Dalam imbauannya, Kemlu RI menuturkan, jika ada WNI yang membutuhkan bantuan, dapat menghubungi Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Beirut di nomor+961 592 4676atau Whatsapp di nomor+961 76 647 072.
Seperti diketahui, protes anti-pemerintah telah mengguncang Lebanon sejak Kamis. Aksi ini dipicu oleh memburuknya kondisi ekonomi dan kemarahan atas korupsi dan kegagalan pemerintah.
Lebanon menderita tingkat pengangguran tinggi, pertumbuhan lambat, dan salah satu rasio utang tertinggi di dunia.
"Kami mengimbau Anda yang tinggal di Lebanon untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari kerumunan massa, menjauhi tempat unjuk rasa, dan tidak terlibat dalam kegiatan politik maupun aksi protes setempat," kata Kemlu RI melalui aplikasi Safe Travel.
"Bagi Anda yang berencana akan bepergian ke Lebanon, kami mengimbau Anda untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari wilayah unjuk rasa," sambungnya, seperti dikutip Sindonews pada Selasa (22/10/2019).
Dalam imbauannya, Kemlu RI menuturkan, jika ada WNI yang membutuhkan bantuan, dapat menghubungi Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Beirut di nomor+961 592 4676atau Whatsapp di nomor+961 76 647 072.
Seperti diketahui, protes anti-pemerintah telah mengguncang Lebanon sejak Kamis. Aksi ini dipicu oleh memburuknya kondisi ekonomi dan kemarahan atas korupsi dan kegagalan pemerintah.
Lebanon menderita tingkat pengangguran tinggi, pertumbuhan lambat, dan salah satu rasio utang tertinggi di dunia.
(esn)