Polisi Hong Kong Tangkap 34 Demonstran
A
A
A
HONG KONG - Polisi anti huru hara Hong Kong menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran pro-demokrasi, Senin (21/10) malam. Bentrokan malam itu terjadi di wilayah Yuen Long, satu hari setelah puluhan ribu demonstran berbaris melalui distrik Kowloon.
Polisi memerintahkan para demonstran untuk membubarkan diri. Aparat keamanan juga mengejar demonstran dan menahan satu orang. Pertengkaran pecah antara pendukung dan pengunjuk rasa pro-Beijing. Penduduk yang marah muncul dari apartemen dan mengejek petugas.
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengaku terpaksa menembakkan gas air mata, setelah beberapa pemrotes melemparkan "benda keras" ke arah aparat keamanan. Pengunjuk rasa juga merusak fasilitas bank di sekitarnya. Kondisi ini membuat warga untuk tetap tinggal di dalam rumah, menutup jendela, dan menghindari jalan-jalan lokal.
Setelah beberapa jam, sebagian besar pemrotes berpencar, tetapi polisi tetap berada di jalan-jalan dan sesekali menembakkan gas air mata pada kelompok-kelompok kecil dan memburu sejumlah individu. Beberapa pengunjuk rasa bertopeng mengejek polisi, tetapi dengan cepat menghilang di pinggir jalan ketika petugas mendekat.
Seperti dilaporkan Reuters, setidaknya 34 orang ditangkap dalam aksi demo kali ini. Aksi demo malam itu juga dijadikan momen peringatan atas aksi kekerasan polisi Hong Kong yang menimbulkan korban luka lebih dari 100 orang, tiga bulan yang lalu.
"Kita tidak bisa melupakan ini. Sebab, saya pikir ini sangat mengerikan bagi semua orang Hong Kong, dan ini tidak boleh dipindahkan dari sampai penjahat ditangkap dan di penjara," kata seorang demonstran yang tak mau menyebutkan namanya.
Yim, seorang pekerja sosial berusia 42 tahun, mengatakan, dia berada di stasiun Yuen Long pada malam serangan Juli silam. Menurutnya, penting untuk terus memprotes aksi kekerasan massa seperti itu.
"Ada banyak orang yang difilmkan malam itu, tetapi sejauh ini mereka hanya menangkap enam orang. Kami ingin penyelidikan independen dan keadilan untuk serangan ini," ujarnya.
Polisi memerintahkan para demonstran untuk membubarkan diri. Aparat keamanan juga mengejar demonstran dan menahan satu orang. Pertengkaran pecah antara pendukung dan pengunjuk rasa pro-Beijing. Penduduk yang marah muncul dari apartemen dan mengejek petugas.
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengaku terpaksa menembakkan gas air mata, setelah beberapa pemrotes melemparkan "benda keras" ke arah aparat keamanan. Pengunjuk rasa juga merusak fasilitas bank di sekitarnya. Kondisi ini membuat warga untuk tetap tinggal di dalam rumah, menutup jendela, dan menghindari jalan-jalan lokal.
Setelah beberapa jam, sebagian besar pemrotes berpencar, tetapi polisi tetap berada di jalan-jalan dan sesekali menembakkan gas air mata pada kelompok-kelompok kecil dan memburu sejumlah individu. Beberapa pengunjuk rasa bertopeng mengejek polisi, tetapi dengan cepat menghilang di pinggir jalan ketika petugas mendekat.
Seperti dilaporkan Reuters, setidaknya 34 orang ditangkap dalam aksi demo kali ini. Aksi demo malam itu juga dijadikan momen peringatan atas aksi kekerasan polisi Hong Kong yang menimbulkan korban luka lebih dari 100 orang, tiga bulan yang lalu.
"Kita tidak bisa melupakan ini. Sebab, saya pikir ini sangat mengerikan bagi semua orang Hong Kong, dan ini tidak boleh dipindahkan dari sampai penjahat ditangkap dan di penjara," kata seorang demonstran yang tak mau menyebutkan namanya.
Yim, seorang pekerja sosial berusia 42 tahun, mengatakan, dia berada di stasiun Yuen Long pada malam serangan Juli silam. Menurutnya, penting untuk terus memprotes aksi kekerasan massa seperti itu.
"Ada banyak orang yang difilmkan malam itu, tetapi sejauh ini mereka hanya menangkap enam orang. Kami ingin penyelidikan independen dan keadilan untuk serangan ini," ujarnya.
(esn)