NU Minta AS Tak Generalisir Islam
A
A
A
JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj berharap, Amerika Serikat (AS) tidak menggeneralisir Islam. Harapan itu disampaikan Said Aqil kala bertemu Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R Donovan Jr.
Berbicara pasca bertemu Donovan di kantor PBNU di kawasan Jakarta Pusat, Said Aqil mengatakan Islam yang dianut oleh sebagian besar orang adalah Islam yang moderat dan baik, berbeda dengan Islam yang dianut oleh kelompok-kelompok teroris. Di mana, Saiq Aqil menyebut Islam yang dianut oleh kelompok teroris bukan Islam yang sebenarnya.
"Dia (Donovan) menganggap NU mewarisi Islam yang moderat, Islam yang betul-betul Islam, beda dengan Islam yang radikal, yang dimana-mana sedang kita lihat, khususnya di Timur Tengah, itu sebenarnya jauh dari Islam," ucap Said Aqil pada Senin (21/10/2019).
"Saya mengharapkan masyarakat Amerika juga paham itu, jangan menggenalisir bahwa Islam sama dengan teroris, Islam sama dengan radikal, itu jangan. Dia sanggup, Insya Allah di AS, masyarakat bisa membedakan mana Islam yang benar, mana Islam yang radikal, yang menyimpang dari Islam yang sebenarnya," sambungnya.
Said Aqil menambahkan, dalam pertemuan itu dia dan Donovan juga membahas sejumlah isu lainnya. Isu tersebut, mulai dari upaya melawan radikalisme dan ekstrimisme, hingga kerjasama pendiikan AS dan NU.
Berbicara pasca bertemu Donovan di kantor PBNU di kawasan Jakarta Pusat, Said Aqil mengatakan Islam yang dianut oleh sebagian besar orang adalah Islam yang moderat dan baik, berbeda dengan Islam yang dianut oleh kelompok-kelompok teroris. Di mana, Saiq Aqil menyebut Islam yang dianut oleh kelompok teroris bukan Islam yang sebenarnya.
"Dia (Donovan) menganggap NU mewarisi Islam yang moderat, Islam yang betul-betul Islam, beda dengan Islam yang radikal, yang dimana-mana sedang kita lihat, khususnya di Timur Tengah, itu sebenarnya jauh dari Islam," ucap Said Aqil pada Senin (21/10/2019).
"Saya mengharapkan masyarakat Amerika juga paham itu, jangan menggenalisir bahwa Islam sama dengan teroris, Islam sama dengan radikal, itu jangan. Dia sanggup, Insya Allah di AS, masyarakat bisa membedakan mana Islam yang benar, mana Islam yang radikal, yang menyimpang dari Islam yang sebenarnya," sambungnya.
Said Aqil menambahkan, dalam pertemuan itu dia dan Donovan juga membahas sejumlah isu lainnya. Isu tersebut, mulai dari upaya melawan radikalisme dan ekstrimisme, hingga kerjasama pendiikan AS dan NU.
(esn)