Paksa Konsesi dari AS, Kim Jong-un Diyakini Siapkan Uji Senjata Nuklir
A
A
A
WASHINGTON - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un diyakini akan membuat jalan baru termasuk dengan menguji coba rudal balistik jarak jauh dan senjata nuklir dalam upaya untuk memaksa konsesi dari Amerika Serikat (AS). Jika langkah itu dilakukan, Washington kemungkinan akan bertindak lebih keras.
Prediksi strategi Kim Jong-un itu disampaikan mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS yang pernah bernegosiasi dengan Pyongyang, Evans Revere.
"Saya yakin bahwa Korea Utara sedang bersiap untuk meningkatkan pengujian rudal balistik mereka dan atau kegiatan yang berhubungan dengan nuklir dengan cara yang akan menguji apakah Amerika Serikat sedang bersiap untuk merespons (atau tidak)," kata Revere.
"Kita harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan bahwa Korea Utara akan mencoba sesuatu yang lebih ambisius dalam beberapa minggu mendatang," ujarnya, seperti dikutip Voice of America, Sabtu (19/10/2019).
Korut telah meminta pencabutan sanksi dari AS selama hampir satu tahun sejak pertemuan puncak antara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump di Hanoi yang berakhir dengan kegagalan pada Februari lalu.
Peneliti senior di Dewan Atlantik, Robert Manning, mengatakan Kim Jong-un sekarang dapat mempertimbangkan untuk mengejar opsi lain yang dia peringatkan dalam pidato Tahun Baru.
"Dia mengatur panggung untuk mengejar alternatif ketika dia menyimpulkan bahwa dia tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya dari Trump," kata Manning.
Dalam pidatonya pada Tahun Baru, Kim mengatakan jika AS terus memberlakukan sanksi dan tekanan terhadap Korea Utara, itu akan mendorong Pyongyang untuk menemukan cara baru.
Pada bulan April, Kim memberi AS batas waktu sampai akhir tahun untuk membuat "keputusan yang berani".
Saat menguji serangkaian rudal jarak pendek pada musim panas ini, Korea Utara mengatakan akan mencari jalan baru kecuali AS mengubah pendekatannya.
Prediksi strategi Kim Jong-un itu disampaikan mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS yang pernah bernegosiasi dengan Pyongyang, Evans Revere.
"Saya yakin bahwa Korea Utara sedang bersiap untuk meningkatkan pengujian rudal balistik mereka dan atau kegiatan yang berhubungan dengan nuklir dengan cara yang akan menguji apakah Amerika Serikat sedang bersiap untuk merespons (atau tidak)," kata Revere.
"Kita harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan bahwa Korea Utara akan mencoba sesuatu yang lebih ambisius dalam beberapa minggu mendatang," ujarnya, seperti dikutip Voice of America, Sabtu (19/10/2019).
Korut telah meminta pencabutan sanksi dari AS selama hampir satu tahun sejak pertemuan puncak antara Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump di Hanoi yang berakhir dengan kegagalan pada Februari lalu.
Peneliti senior di Dewan Atlantik, Robert Manning, mengatakan Kim Jong-un sekarang dapat mempertimbangkan untuk mengejar opsi lain yang dia peringatkan dalam pidato Tahun Baru.
"Dia mengatur panggung untuk mengejar alternatif ketika dia menyimpulkan bahwa dia tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya dari Trump," kata Manning.
Dalam pidatonya pada Tahun Baru, Kim mengatakan jika AS terus memberlakukan sanksi dan tekanan terhadap Korea Utara, itu akan mendorong Pyongyang untuk menemukan cara baru.
Pada bulan April, Kim memberi AS batas waktu sampai akhir tahun untuk membuat "keputusan yang berani".
Saat menguji serangkaian rudal jarak pendek pada musim panas ini, Korea Utara mengatakan akan mencari jalan baru kecuali AS mengubah pendekatannya.
(mas)