Trump: Konflik Suriah-Turki Bukan Masalah AS, Kurdi Bukan Malaikat

Kamis, 17 Oktober 2019 - 01:09 WIB
Trump: Konflik Suriah-Turki...
Trump: Konflik Suriah-Turki Bukan Masalah AS, Kurdi Bukan Malaikat
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump tak ingin ambil pusing dengan konflik di Suriah yang kini mulai melibatkan pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad dengan pasukan Turki. Dia juga menegaskan bahwa Kurdi Suriah bukan malaikat meski berjasa dalam memerangi kelompok Islamic State atau ISIS.

Turki telah menginvasi pasukan Kurdi di Suriah timur laut sejak pekan lalu setelah Trump memutuskan untuk menarikan pasukan AS dari wilayah tersebut.

Dalam perkembangannya rezim Suriah membuat kesepakatan dengan pasukan Kurdi, di mana pasukan Assad dikerahkan ke wilayah Suriah timur laut untuk menghentikan invasi Ankara. Situasi itu membuat pasukan Damaskus dan Ankara berpotensi konflik militer setiap saat. (Baca: Kurdi dan Tentara Suriah Akhirnya Bersatu Lawan Invasi Turki )

"Jika Turki masuk ke Suriah, itu antara Turki dan Suriah. Itu bukan masalah kita (AS)," kata Trump pada hari Rabu waktu Washington.

"Jika Suriah ingin berjuang untuk merebut kembali tanah mereka, itu terserah mereka dan Turki," ujarnya. Suriah mungkin memiliki bantuan Rusia dan itu bagus," imbuh Trump, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (17/10/2019).

Komentar Trump itu muncul saat menjawab pertanyaan wartawan di Gedung Putih saat sesi foto bersama dengan Presiden Italia Sergio Mattarella. (Baca juga: Pasukan AS Tinggalkan Manbij, Tentara Rusia Datang )

"Suriah dan Turki bisa bertarung...Mereka punya banyak pasir di sana. Ada banyak pasir yang bisa mereka mainkan," kata Trump.

Ditanya tentang milisi Kurdi yang telah bersekutu dengan AS dalam melawan ISIS, Trump mengatakan mereka akan baik-baik saja karena Kurdi tahu cara berperang. "Ngomong-ngomong, mereka bukan malaikat," ujarnya.

Trump menambahkan, Wakil Presiden Mike Pence dan Menteri Luar Negeri Michael Pompeo yang berada di Oval Office bersiap berkunjung ke Turki. Pence dan Pompeo diperkirakan akan menekan Presiden Recep Tayyip Erdogan agar menghentikan invasi yang diberi nama "Operation Peace Spring" tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8281 seconds (0.1#10.140)