Soal Penarikan Pasukan, Trump: Sudah Cukup Kami Bela Kurdi
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali membela keputusannya untuk menarik mundur pasukan dari Suriah. Penarikan mundur ini dinilai oleh sebagian pihak sebagai pengkhianatan terhadap Kurdi Suriah dan dapat mengganggu upaya melawan ISIS.
Berbicara dalam Value Voters Summit di Washington, Trump mengatakan AS tidak akan ada selamanya di Suriah. Dia lalu menyebut, sudah cukup bagi AS untuk menjadi penjaga perbatasan Suriah dan Turki.
"Biarkan mereka memiliki perbatasan mereka, tetapi saya tidak berpikir tentara kita harus ada di sana selama 50 tahun ke depan menjaga perbatasan antara Turki dan Suriah, ketika kita tidak bisa menjaga perbatasan kita sendiri di rumah," kata Trump.
Trump, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (13/10/2019), lalu mengatakan bahwa sudah cukup bagi AS untuk membantu Kurdi Suriah untuk mempertahankan tanah mereka dari ancaman ISIS dan sekarang Turki.
"Jangan lupa mereka berjuang untuk tanah mereka. Mereka belum membantu kami berjuang untuk tanah kita. Mereka memperjuangkan tanah mereka dan itu bagus, tapi kami sudah membantu mereka," tukasnya.
Sementara itu, Trump dilaporkan telah menyetujui rencana AS untuk mengirim USD 50 juta bantuan stabilisasi ke Suriah. Uang itu diharapkan dapat digunakan untuk membantu melindungi minoritas etnis dan agama yang dianiaya dan memajukan HAM di negara tersebut.
Berbicara dalam Value Voters Summit di Washington, Trump mengatakan AS tidak akan ada selamanya di Suriah. Dia lalu menyebut, sudah cukup bagi AS untuk menjadi penjaga perbatasan Suriah dan Turki.
"Biarkan mereka memiliki perbatasan mereka, tetapi saya tidak berpikir tentara kita harus ada di sana selama 50 tahun ke depan menjaga perbatasan antara Turki dan Suriah, ketika kita tidak bisa menjaga perbatasan kita sendiri di rumah," kata Trump.
Trump, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (13/10/2019), lalu mengatakan bahwa sudah cukup bagi AS untuk membantu Kurdi Suriah untuk mempertahankan tanah mereka dari ancaman ISIS dan sekarang Turki.
"Jangan lupa mereka berjuang untuk tanah mereka. Mereka belum membantu kami berjuang untuk tanah kita. Mereka memperjuangkan tanah mereka dan itu bagus, tapi kami sudah membantu mereka," tukasnya.
Sementara itu, Trump dilaporkan telah menyetujui rencana AS untuk mengirim USD 50 juta bantuan stabilisasi ke Suriah. Uang itu diharapkan dapat digunakan untuk membantu melindungi minoritas etnis dan agama yang dianiaya dan memajukan HAM di negara tersebut.
(esn)