Pelaku Penembakan Sinagog Jerman Punya Skill Menembak Militer
A
A
A
BERLIN - Setelah diinterogasi selama berjam-jam, pelaku penembakan di sinagog yang menewaskan dua orang, Stephen Balliet (27), mengaku aksinya didasari oleh kepercayaan anti-Semitnya. Begitu laporan yang media Jerman Der Spiegel.
Der Spiegel juga melaporkan jika Balliet pernah mengikut wajib militer dalam pasukan Jerman (Bundeswehr) pada 2010-2011. Disinilah ia belajar dan menggembangkan keterampilan untuk menggunakan senapan serbu tingkat militer dan pistol sebagai bagian dari dinas militer wajibnya.
Media Jerman itu juga mencatat, mengutip catatan militernya, selama berdinas Balliet adalah seorang prajurit biasa tanpa perilaku mencurigakan seperti disitir dari Sputnik, Sabtu (12/10/2019).
Serangan di Halle terjadi pada hari Rabu selama perayaan Yom Kippur, salah satu hari paling suci tahun ini dalam Yudaisme. Dua orang terbunuh - seorang wanita berusia 40 tahun dan seorang pria berusia 20 tahun - dan dua lainnya terluka.
Sebelum melepaskan tembakan, Balliet dilaporkan mencoba memasuki sinagog tertutup di mana sekitar 50 orang sedang berdoa. Dia dilaporkan memasang kamera GoPro di helmnya dan menyiarkan langsung aksi pembunuhan itu. (Baca juga: Mirip Pembantaian Masjid Selandia Baru, Penembakan Sinagog Jerman Disiarkan Langsung )
Balliet saat ini ditahan secara terpisah di kota Karlsruhe, tempat Mahkamah Agung Jerman berada. Jaksa Penuntut Umum Jerman Peter Frank sebelumnya menduga bahwa pria bersenjata itu mungkin memiliki kaki tangan.
Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer mengakui bahwa ancaman ekstremisme anti-Semit di Jerman "sangat tinggi".
Der Spiegel juga melaporkan jika Balliet pernah mengikut wajib militer dalam pasukan Jerman (Bundeswehr) pada 2010-2011. Disinilah ia belajar dan menggembangkan keterampilan untuk menggunakan senapan serbu tingkat militer dan pistol sebagai bagian dari dinas militer wajibnya.
Media Jerman itu juga mencatat, mengutip catatan militernya, selama berdinas Balliet adalah seorang prajurit biasa tanpa perilaku mencurigakan seperti disitir dari Sputnik, Sabtu (12/10/2019).
Serangan di Halle terjadi pada hari Rabu selama perayaan Yom Kippur, salah satu hari paling suci tahun ini dalam Yudaisme. Dua orang terbunuh - seorang wanita berusia 40 tahun dan seorang pria berusia 20 tahun - dan dua lainnya terluka.
Sebelum melepaskan tembakan, Balliet dilaporkan mencoba memasuki sinagog tertutup di mana sekitar 50 orang sedang berdoa. Dia dilaporkan memasang kamera GoPro di helmnya dan menyiarkan langsung aksi pembunuhan itu. (Baca juga: Mirip Pembantaian Masjid Selandia Baru, Penembakan Sinagog Jerman Disiarkan Langsung )
Balliet saat ini ditahan secara terpisah di kota Karlsruhe, tempat Mahkamah Agung Jerman berada. Jaksa Penuntut Umum Jerman Peter Frank sebelumnya menduga bahwa pria bersenjata itu mungkin memiliki kaki tangan.
Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer mengakui bahwa ancaman ekstremisme anti-Semit di Jerman "sangat tinggi".
(ian)