Setelah Ukraina, Trump Minta China Selidiki Joe Biden
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump meminta China untuk menyelidiki mantan Wakil Presiden AS, Joe Biden dan anaknya Hunter Biden. Trump menyebut, Hunter melakukan hal yang sama di China, dengan apa yang dilakukannya di Ukraina, yakni korupsi.
Trump dan pengacara pribadinya Rudy Giuliani menuduh Biden secara tidak benar membantu usaha bisnis putranya di Ukraina dan China, meski dia tidak pernah menyodorkan bukti.
Trump berpendapat, saat menjadi Wakil Presiden, Biden mengancam akan menahan bantuan militer AS ke Ukraina jika Kiev tidak menghentikan penyelidikankorupsi perusahaan energi Ukraina yang dipimpin oleh Hunter.
"Omong-omong, China juga harus memulai penyelidikan terhadap Biden. Sebab, apa yang terjadi di China sama buruknya dengan apa yang terjadi dengan Ukraina," kata Trump, seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat (4/10/2019).
Sebelumnya, Trump telah meminta Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki Biden dan Hunter. Terungkapnya adanya permintaan itu mendorong Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Nancy Pelosi untuk mengumumkan penyelidikan pemakzulan resmi terhadap Trump pekan lalu.
Pelosi mengatakan bahwa Trump telah menyalahkan gunakan kebijakan luar negeri AS untuk keuntungan pribadi.
Trump dan pengacara pribadinya Rudy Giuliani menuduh Biden secara tidak benar membantu usaha bisnis putranya di Ukraina dan China, meski dia tidak pernah menyodorkan bukti.
Trump berpendapat, saat menjadi Wakil Presiden, Biden mengancam akan menahan bantuan militer AS ke Ukraina jika Kiev tidak menghentikan penyelidikankorupsi perusahaan energi Ukraina yang dipimpin oleh Hunter.
"Omong-omong, China juga harus memulai penyelidikan terhadap Biden. Sebab, apa yang terjadi di China sama buruknya dengan apa yang terjadi dengan Ukraina," kata Trump, seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat (4/10/2019).
Sebelumnya, Trump telah meminta Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki Biden dan Hunter. Terungkapnya adanya permintaan itu mendorong Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Nancy Pelosi untuk mengumumkan penyelidikan pemakzulan resmi terhadap Trump pekan lalu.
Pelosi mengatakan bahwa Trump telah menyalahkan gunakan kebijakan luar negeri AS untuk keuntungan pribadi.
(esn)