Saudi Tolak Bahas Penyelesaian Konflik Yaman dengan Iran
A
A
A
RIYADH - Menteri Negara untuk Urusan Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir mengesampingkan kemungkinan untuk mengadakan pembicaraan dengan Iran untuk membantu menyelesaikan konflik lima tahun di Yaman. Saudi menuding Iran terlibat secara langsung dalam konflik Yaman, dengan memberikan bantuan kepada Houthi.
Awal pekan ini seorang juru bicara pemerintah Iran mengatakan Riyadh telah mengirim pesan kepada Presiden Iran, Hassan Rouhani melalui para pemimpin negara lain. Meski Teheran belum merilis isi dari pesan itu, Juberi menyebut pernyataan Iran itu sebagai tidak akurat.
"Apa yang terjadi adalah bahwa negara-negara saudara berupaya menenangkan situasi, dan kami memberi tahu mereka bahwa posisi Saudi adalah untuk selalu mencari keamanan dan stabilitas di kawasan," kata Jubeir.
"Kami juga mengatakan kepada mereka bahwa untuk meredam eskalasi harus datang dari partai yang meningkatkan dan menyebarkan kekacauan," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (2/10/2019).
Sebelumnya, Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) dalam sebuah wawancara dengan CBS ahwa ia akan lebih memilih resolusi damai dengan Iran dalam menyelesaikan sengketa keamanan regional, dari pada terlibat konflik militer.
Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani kemudian menyatakan, negaranya menyambut baik preferensi MBS. Menurutnya, Teheran terbuka dengan gagasan untuk memulai dialog dengan Saudi.
"Iran terbuka untuk memulai dialog dengan Arab Saudi dan negara-negara lain di kawasan itu. Dialog Iran-Saudi dapat menyelesaikan banyak masalah keamanan dan politik di kawasan itu," kata Larijani.
Awal pekan ini seorang juru bicara pemerintah Iran mengatakan Riyadh telah mengirim pesan kepada Presiden Iran, Hassan Rouhani melalui para pemimpin negara lain. Meski Teheran belum merilis isi dari pesan itu, Juberi menyebut pernyataan Iran itu sebagai tidak akurat.
"Apa yang terjadi adalah bahwa negara-negara saudara berupaya menenangkan situasi, dan kami memberi tahu mereka bahwa posisi Saudi adalah untuk selalu mencari keamanan dan stabilitas di kawasan," kata Jubeir.
"Kami juga mengatakan kepada mereka bahwa untuk meredam eskalasi harus datang dari partai yang meningkatkan dan menyebarkan kekacauan," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (2/10/2019).
Sebelumnya, Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) dalam sebuah wawancara dengan CBS ahwa ia akan lebih memilih resolusi damai dengan Iran dalam menyelesaikan sengketa keamanan regional, dari pada terlibat konflik militer.
Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani kemudian menyatakan, negaranya menyambut baik preferensi MBS. Menurutnya, Teheran terbuka dengan gagasan untuk memulai dialog dengan Saudi.
"Iran terbuka untuk memulai dialog dengan Arab Saudi dan negara-negara lain di kawasan itu. Dialog Iran-Saudi dapat menyelesaikan banyak masalah keamanan dan politik di kawasan itu," kata Larijani.
(esn)