Zarif Ingin Besuk Dubes Iran, AS Tuntut Pembebasan Tahanan
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) tidak akan mengizinkan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, untuk mengunjungi Dubes Teheran untuk PBB di rumah sakit AS. Zarif akan diizinkan melakukan hal itu jika Iran terlebih dahulu membebaskan warga AS yang ditahan oleg Iran.
Zarif saat ini berada di New York guna menghadiri Sidang Umum PBB. Ia ditolak untuk mengunjungi Dubes Iran untuk PBB, Majid Takht-Ravanchi, yang saat ini sedang menjalani perawatan kanker di rumah sakit Manhattan.
Fasilitas medis itu terletak tepat di luar zona kecil di mana Zarif dan anggota delegasi Iran lainnya diizinkan untuk bepergian. Jika seorang delegasi Iran ingin menjelajah di luar zona, mereka harus memberi tahu Departemen Luar Negeri AS dan meminta izin, yang tidak diberikan dalam kasus ini.
"Iran secara salah telah menahan beberapa warga negara AS selama bertahun-tahun, yang menyakitkan keluarga dan teman-teman mereka yang tidak dapat mereka kunjungi dengan bebas," seorang juru bicara Departemen Luar Negeri menjelaskan.
"Kami telah menyampaikan ke misi Iran bahwa permintaan perjalanan akan dikabulkan jika Iran membebaskan seorang warga AS," imbuhnya, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (29/9/2019).
AS beberapa waktu lalu telah mengekstradisi seorang warga Iran dari AS setelah divonis bersalah ata pengadaan peralatan elektronik untuk penyiar negara Iran karena melanggar sanksi AS. Negar Ghodskani, 40, ditangkap di Australia pada 2017 dengan surat perintah AS dan sejak itu tetap di penjara. Saat berjuang ekstradisi ke AS, dia melahirkan seorang anak.
Setelah diangkut ke AS, ia mengaku bersalah sebagai bagian dari tawar-menawar pengadilan dan dijatuhi hukuman pada hari Selasa hingga 27 bulan, yang telah ia dipenjara. Sementara Ghodskani berada dalam tahanan, Teheran menyarankan bahwa dia dapat ditukar dengan Nazanin Zaghari-Ratcliffe, seorang wanita Inggris-Iran yang ditangkap di Iran pada 2016 karena menjalankan kursus jurnalisme online BBC Persia, yang dianggap Teheran sebagai mengajar orang-orang untuk menyebarkan propaganda. bertujuan menggulingkan pemerintah Iran.
Zarif saat ini berada di New York guna menghadiri Sidang Umum PBB. Ia ditolak untuk mengunjungi Dubes Iran untuk PBB, Majid Takht-Ravanchi, yang saat ini sedang menjalani perawatan kanker di rumah sakit Manhattan.
Fasilitas medis itu terletak tepat di luar zona kecil di mana Zarif dan anggota delegasi Iran lainnya diizinkan untuk bepergian. Jika seorang delegasi Iran ingin menjelajah di luar zona, mereka harus memberi tahu Departemen Luar Negeri AS dan meminta izin, yang tidak diberikan dalam kasus ini.
"Iran secara salah telah menahan beberapa warga negara AS selama bertahun-tahun, yang menyakitkan keluarga dan teman-teman mereka yang tidak dapat mereka kunjungi dengan bebas," seorang juru bicara Departemen Luar Negeri menjelaskan.
"Kami telah menyampaikan ke misi Iran bahwa permintaan perjalanan akan dikabulkan jika Iran membebaskan seorang warga AS," imbuhnya, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (29/9/2019).
AS beberapa waktu lalu telah mengekstradisi seorang warga Iran dari AS setelah divonis bersalah ata pengadaan peralatan elektronik untuk penyiar negara Iran karena melanggar sanksi AS. Negar Ghodskani, 40, ditangkap di Australia pada 2017 dengan surat perintah AS dan sejak itu tetap di penjara. Saat berjuang ekstradisi ke AS, dia melahirkan seorang anak.
Setelah diangkut ke AS, ia mengaku bersalah sebagai bagian dari tawar-menawar pengadilan dan dijatuhi hukuman pada hari Selasa hingga 27 bulan, yang telah ia dipenjara. Sementara Ghodskani berada dalam tahanan, Teheran menyarankan bahwa dia dapat ditukar dengan Nazanin Zaghari-Ratcliffe, seorang wanita Inggris-Iran yang ditangkap di Iran pada 2016 karena menjalankan kursus jurnalisme online BBC Persia, yang dianggap Teheran sebagai mengajar orang-orang untuk menyebarkan propaganda. bertujuan menggulingkan pemerintah Iran.
(ian)