Duo Pesawat Maut Rusia, Drone Okhotnik Tandem dengan Jet Tempur Su-57
A
A
A
MOSKOW - Militer Rusia untuk pertama kalinya menguji terbang tim pesawat maut futuristik yang oleh media setempat dijuluki duo pesawat maut. Kedua pesawat yang bermanuver tandem itu adalah pesawat nirawak atau drone siluman Okhotnik (Hunter) dan pesawat jet tempur siluman generasi kelima Su-57.
Momen spektakuler dari misi uji terbang 30 menit itu direkam dalam video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Video menunjukkan kedua pesawat lepas landas dan melintasi langit hanya beberapa meter jaraknya dari satu sama lain.
Kolaborasi ini bukan hanya untuk pertunjukan udara, namun keduanya memang dirancang untuk tandem untuk memperluas jangkauan radar dan serangan terhadap target tanpa memasuki area pertahanan udara musuh.
Drone siluman Okhotnik selama ini dianggap diklaim sebagai pesawat nirawak generasi keenam. Drone ini memiliki tipe body sayap terbang, yang membuatnya terlihat seperti sesuatu dari film fiksi ilmiah. Militer Moskow mengatakan bahwa bahan dan pelapis khusus yang digunakan dalam desainnya memungkinkan drone tersebut untuk sepenuhnya menghindari deteksi sistem radar modern.
Pesawat nirawak siluman ini pertama kali terbang ke langit pada bulan Agustus dan sejauh ini tidak banyak yang diketahui tentang drone tersebut. Mengutip laporan Russia Today, Sabtu (28/9/2019), alat berat ini memiliki berat lepas landas lebih dari 20 ton dan dapat beroperasi pada kecepatan supersonik. Selain melakukan misi pengawasan, drone Okhotnik juga dikklaim mampu membawa senjata di teluk internalnya.
Sedangkan Su-57 adalah jet tempur siluman generasi ke-5 pertama Rusia. Pesawat ini dirancang untuk unggul di udara dan operasi serangan. Penerbangan perdananya berlangsung pada 2010, dan pesawat ini telah diuji dalam kondisi tempur di Suriah. Su-57 pertama diharapkan memasuki layanan Angkatan Udara Rusia pada akhir tahun ini.
Momen spektakuler dari misi uji terbang 30 menit itu direkam dalam video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Video menunjukkan kedua pesawat lepas landas dan melintasi langit hanya beberapa meter jaraknya dari satu sama lain.
Kolaborasi ini bukan hanya untuk pertunjukan udara, namun keduanya memang dirancang untuk tandem untuk memperluas jangkauan radar dan serangan terhadap target tanpa memasuki area pertahanan udara musuh.
Drone siluman Okhotnik selama ini dianggap diklaim sebagai pesawat nirawak generasi keenam. Drone ini memiliki tipe body sayap terbang, yang membuatnya terlihat seperti sesuatu dari film fiksi ilmiah. Militer Moskow mengatakan bahwa bahan dan pelapis khusus yang digunakan dalam desainnya memungkinkan drone tersebut untuk sepenuhnya menghindari deteksi sistem radar modern.
Pesawat nirawak siluman ini pertama kali terbang ke langit pada bulan Agustus dan sejauh ini tidak banyak yang diketahui tentang drone tersebut. Mengutip laporan Russia Today, Sabtu (28/9/2019), alat berat ini memiliki berat lepas landas lebih dari 20 ton dan dapat beroperasi pada kecepatan supersonik. Selain melakukan misi pengawasan, drone Okhotnik juga dikklaim mampu membawa senjata di teluk internalnya.
Sedangkan Su-57 adalah jet tempur siluman generasi ke-5 pertama Rusia. Pesawat ini dirancang untuk unggul di udara dan operasi serangan. Penerbangan perdananya berlangsung pada 2010, dan pesawat ini telah diuji dalam kondisi tempur di Suriah. Su-57 pertama diharapkan memasuki layanan Angkatan Udara Rusia pada akhir tahun ini.
(mas)