Arab Saudi: Australia Pendukung Teroris Anti-Islam di Christchurch

Jum'at, 27 September 2019 - 07:04 WIB
Arab Saudi: Australia...
Arab Saudi: Australia Pendukung Teroris Anti-Islam di Christchurch
A A A
NEW YORK - Arab Saudi tiba-tiba melancarkan serangan verbal luar biasa terhadap Australia di sidang ke-74 Majelis Umum PBB di New York. Riyadh menuduh Canberra "rasis" dan menjadi pendukung teroris anti-Islam yang membantai 51 jamaah dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.

Serangan verbal itu disampaikan Duta Besar Arab Saudi untuk PBB Abdulaziz Alwasil. Menurutnya, pemerintah Australia menjadi pendukung teroris anti-Islam karena karena bersimpati dengan Brenton Harrison Tarrant, teroris yang membantai jamaah salat Jumat di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood yang berada di Christchurch.

Dia mengatakan minoritas, migran dan Muslim menghadapi pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan dan menghadapi kebijakan rasis dan ekstremis.

"Sayangnya, ini telah menjadi populer dan bahkan diterima oleh beberapa Parlemen Barat, mereka bahkan disponsori oleh pemerintah tertentu," kata Alwasil.

"Kami melihat di beberapa negara radikalisme melawan Muslim, kami melihat xenophobia, rasisme. Dan beberapa pemerintah bersimpati dengan mereka, seperti Australia. Di sini kita merujuk pada pembantaian yang dilakukan oleh Brenton Tarrant, seorang warga Australia, yang didasarkan pada pidato kebencian," paparnya.

Dia mengecam pidato Duta Besar Australia untuk PBB Sally Mansfield yang mengutuk catatan hak asasi manusia Kerajaan Arab Saudi. Menurutnya, apa yang disampaikan diplomat Australia itu merupakan informasi yang tidak benar.

“Kami telah mendengarkan dengan penuh kejutan pernyataan Australia atas nama sekelompok negara. Di dalamnya, ada banyak kesalahan dan informasi yang menyesatkan terhadap negara saya. Kerajaan melanjutkan kebijakan reformasinya sesuai dengan nilai-nilai dan ajaran Islamnya, terutama yang berkaitan dengan hak-hak perempuan," paparnya, dikutip news.com.au, Jumat (27/9/2019).

Awal pekan ini, Australia memimpin koalisi sejumlah negara yang mengecam Arab Saudi atas serangkaian pelanggaran hak asasi manusia, termasuk pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Mansfield menyampaikan pernyataan atas nama 24 negara yang menyatakan keprihatinan yang mendalam atas situasi hak asasi manusia di Arab Saudi.

“Aktor-aktor masyarakat sipil di Arab Saudi masih menghadapi penganiayaan dan intimidasi. Pembela hak asasi manusia, aktivis hak-hak perempuan, jurnalis dan pembangkang tetap dalam penahanan atau di bawah ancaman," katanya.

"Kami prihatin dengan laporan penyiksaan, penahanan sewenang-wenang, penghilangan paksa, pengadilan yang tidak adil dan pelecehan terhadap individu yang terlibat dalam mempromosikan dan membela hak asasi manusia, keluarga dan kolega mereka," ujarnya.

Alwasil mengatakan pidato Mansfield menyesatkan.

Australia sendiri merupakan negara yang menjual senjata kepada Arab Saudi dan merupakan bagian dari misi baru yang dipimpin AS di Selat Hormuz yang bertujuan untuk mengekang tindakan Iran di Telu Persia.

Sebuah laporan PBB yang dirilis awal bulan ini memperingatkan bahwa negara-negara yang mempersenjatai militer Arab Saudi, termasuk Australia, bisa bersalah atas kejahatan perang.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1738 seconds (0.1#10.140)