Pesawat Pertama Lepas Landas Pukul 16.22 Waktu Setempat
A
A
A
BEIJING - Peresmian Bandara Beijing Daxing (PKX) berjalan mulus, kemarin. Momentum itu ditandai dengan penerbangan perdana rute Beijing-Guangzhou oleh maskapai China Southern Airlines pukul 16.22 waktu setempat. Langkah serupa akan segera diikuti maskapai besar lainnya pada hari ini. Sejumlah maskapai yang dijadwalkan melakukan penerbangan berikutnya ialah China Eastern Airlines, Air China, China United Airlines, Capital Airlines, Hebei Airlines, dan Xiamen Air.
Pilot Capital Airlines, Li Daxing, mengaku bangga dan terhormat telah diberi kesempatan mengudara pada hari perdana operasional bandara baru tersebut. “Saya juga merasa terhormat bisa melakukan navigasi sebelum Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Rakyat China,” ujar Li dikutip Global Times.
“Saya merasa senang dan bangga bisa lepas landas dari PKX yang dilengkapi teknologi tinggi dan diakui sebagai salah satu bandara kelas pertama di dunia. Bangunannya sangat megah,” ujarnya. Antusiasme serupa juga diungkapkan para penumpang.
Salah satunya Wang Guoxing, warga Beijing yang terbang menuju Hangzhou bersama istri dan cucunya. Menurutnya, keberadaan PKX menjadi cerminan pertumbuhan ekonomi China dan kekuatan infrastruktur domestik, di samping kado bagi HUT ke-70 China. Dengan dilengkapi teknologi canggih, proses pemeriksaan berlangsung lebih cepat. “Bandara baru dilengkapi dengan teknologi pemeriksaan terbaik yang ada di China.
Tujuannya untuk memangkas waktu pemeriksaan dan membuat penumpang lebih nyaman,” kata Wakil Direktur Bea Cukai Beijing Gao Ruifeng Seperti disampaikan Ruifeng, semua koper, baik dari Hong Kong, Makau, Taiwan atau pun dari luar China, akan dipindai dengan mesin pemeriksaan CT scan berkecepatan tinggi.
Mesin buatan Tsinghua Tongfang Co itu bisa memindai dua kali lebih cepat dari mesin biasa. “Mesin itu juga dilengkapi dengan sistem evaluasi citra berteknologi tinggi yang dapat menandai bagasi mencurigakan hanya dalam dua detik,” kata Zhao Zhao, petugas pemeriksaan bea cukai di PKX.
Setelah itu, para penumpang akan diperiksa di gerbang karantina yang memindai suhu tubuh dan bahan beracun. Prosesnya hanya berjalan beberapa detik. Pasalnya, para penumpang hanya melewati gerbang tersebut seperti melewati gerbang biasa.
Namun, apa bila ditemukan ketidaklaziman atau pelanggaran, pintu di dua sisi akan tertutup secara otomatis dan alarm akan berbunyi untuk memberitahukan petugas di dalam bandara.
PKX juga dilengkapi teknologi pengenalan wajah. Teknologi itu sudah pasang di Terminal 2 Bandara Internasional Beijing (PEK). Identitas penumpang dapat diketahui melalui pemindaian boarding, kartu ID, dan wajah. Sistem itu dapat memproses 266 penumpang per jam, bandingkan dengan sistem lama yang hanya 160 orang. Bandara baru itu terletak sekitar 46 kilometer dari arah selatan Kota Beijing.
Meski diresmikan bulan ini, PKX baru bisa beroperasi secara penuh pada Juni 2020. Faktanya, konstruksi PKX belum selesai 100%, tapi pemerintah setempat optimistis proyek tersebut akan rampung sesuai rencana dan tidak akan tertunda. Konstruksi hanggar dan ruang pesawat tampak belum selesai seluruhnya.
Dari semua ruang pesawat yang tersedia, baru sekitar 1/3 slot yang akan dialokasikan untuk maskapai China Eastern Air lines dan China Southern Airlines yang sudah selesai. Sisanya belum. Begitu pun dengan tempat pengisian bahan bakar yang baru selesai 30%.
Sementara itu, landasan terbang sudah selesai sekitar 92%. “Infrastruktur pendukung juga sudah selesai 90%, seluruh jalan sudah tersambung,” ungkap Komisi Pembangunan Kota Pemerintah Beijing dikutip The Straits Time. Bandara yang terletak di Distrik Daxing dan Langfang itu memiliki luas 700.000 meter persegi.
Konstruksi PKX menghabiskan dana sekitar 80 miliar yuan, 1,6 juta kubik meter konsentrat dan 52.000 ton baja. PKX akan melayani jasa penerbangan domestik dan internasional. Ban dara itu diproyeksikan memiliki sembilan landasan. Sebanyak empat landasan dapat mengakomodasi 620.000 penerbangan per tahun.
Pilot Capital Airlines, Li Daxing, mengaku bangga dan terhormat telah diberi kesempatan mengudara pada hari perdana operasional bandara baru tersebut. “Saya juga merasa terhormat bisa melakukan navigasi sebelum Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Rakyat China,” ujar Li dikutip Global Times.
“Saya merasa senang dan bangga bisa lepas landas dari PKX yang dilengkapi teknologi tinggi dan diakui sebagai salah satu bandara kelas pertama di dunia. Bangunannya sangat megah,” ujarnya. Antusiasme serupa juga diungkapkan para penumpang.
Salah satunya Wang Guoxing, warga Beijing yang terbang menuju Hangzhou bersama istri dan cucunya. Menurutnya, keberadaan PKX menjadi cerminan pertumbuhan ekonomi China dan kekuatan infrastruktur domestik, di samping kado bagi HUT ke-70 China. Dengan dilengkapi teknologi canggih, proses pemeriksaan berlangsung lebih cepat. “Bandara baru dilengkapi dengan teknologi pemeriksaan terbaik yang ada di China.
Tujuannya untuk memangkas waktu pemeriksaan dan membuat penumpang lebih nyaman,” kata Wakil Direktur Bea Cukai Beijing Gao Ruifeng Seperti disampaikan Ruifeng, semua koper, baik dari Hong Kong, Makau, Taiwan atau pun dari luar China, akan dipindai dengan mesin pemeriksaan CT scan berkecepatan tinggi.
Mesin buatan Tsinghua Tongfang Co itu bisa memindai dua kali lebih cepat dari mesin biasa. “Mesin itu juga dilengkapi dengan sistem evaluasi citra berteknologi tinggi yang dapat menandai bagasi mencurigakan hanya dalam dua detik,” kata Zhao Zhao, petugas pemeriksaan bea cukai di PKX.
Setelah itu, para penumpang akan diperiksa di gerbang karantina yang memindai suhu tubuh dan bahan beracun. Prosesnya hanya berjalan beberapa detik. Pasalnya, para penumpang hanya melewati gerbang tersebut seperti melewati gerbang biasa.
Namun, apa bila ditemukan ketidaklaziman atau pelanggaran, pintu di dua sisi akan tertutup secara otomatis dan alarm akan berbunyi untuk memberitahukan petugas di dalam bandara.
PKX juga dilengkapi teknologi pengenalan wajah. Teknologi itu sudah pasang di Terminal 2 Bandara Internasional Beijing (PEK). Identitas penumpang dapat diketahui melalui pemindaian boarding, kartu ID, dan wajah. Sistem itu dapat memproses 266 penumpang per jam, bandingkan dengan sistem lama yang hanya 160 orang. Bandara baru itu terletak sekitar 46 kilometer dari arah selatan Kota Beijing.
Meski diresmikan bulan ini, PKX baru bisa beroperasi secara penuh pada Juni 2020. Faktanya, konstruksi PKX belum selesai 100%, tapi pemerintah setempat optimistis proyek tersebut akan rampung sesuai rencana dan tidak akan tertunda. Konstruksi hanggar dan ruang pesawat tampak belum selesai seluruhnya.
Dari semua ruang pesawat yang tersedia, baru sekitar 1/3 slot yang akan dialokasikan untuk maskapai China Eastern Air lines dan China Southern Airlines yang sudah selesai. Sisanya belum. Begitu pun dengan tempat pengisian bahan bakar yang baru selesai 30%.
Sementara itu, landasan terbang sudah selesai sekitar 92%. “Infrastruktur pendukung juga sudah selesai 90%, seluruh jalan sudah tersambung,” ungkap Komisi Pembangunan Kota Pemerintah Beijing dikutip The Straits Time. Bandara yang terletak di Distrik Daxing dan Langfang itu memiliki luas 700.000 meter persegi.
Konstruksi PKX menghabiskan dana sekitar 80 miliar yuan, 1,6 juta kubik meter konsentrat dan 52.000 ton baja. PKX akan melayani jasa penerbangan domestik dan internasional. Ban dara itu diproyeksikan memiliki sembilan landasan. Sebanyak empat landasan dapat mengakomodasi 620.000 penerbangan per tahun.
(don)