Seekor Tokek Recoki Duterte Saat Berpidato
A
A
A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengalami insiden yang tidak mengenakan ketika tengah berpidato. Ia terpaksa menghentikan pidatonya di depan umum karena direcoki seekor tokek.
Insiden itu terjadi saat Duterte tengah ngomel terhadap kelompok-kelompok hak asasi manusia yang kritis terhadap perang narkobanya yang berdarah pada Kamis malam. Di tengah omelan Duterte, suara tokek berhasil menyela pidato orang nomor satu di Filipina itu.
Suara tokek yang berisik memicu tawa di tengah kerumunan sebagian besar tentara, menyebabkan Duterte berhenti di tengah kalimat, menoleh ke kiri dan berhenti sejenak untuk melihat apa penyebab keributan tersebut.
"Kamu membawa tokek ke sini?" dia bertanya pada petugas yang duduk di belakangnya, sembari tertawa seperti dikutip dari Strait Times, Jumat (20/9/2019).
Tokek biasa ditemukan di Asia Tenggara. Reptil kecil mirip kadal ini dikenal karena kemampuannya menghasilkan berbagai suara keras, mulai dari gonggongan hingga kicauan, untuk berkomunikasi atau ketika terancam.
Sementara para aktivis menuduh Duterte membungkam lawan-lawannya agar diam, reptil dan serangga tidak memiliki keraguan untuk mengganggunya selama pidatonya yang sering ditayangkan di televisi.
Sebelumnya seekor kecoak besar merangkak naik dan turun ke kemeja Duterte saat berpidato pada bulan Mei lalu. Saat itu ia mengecam sebuah partai oposisi menjelang pemilihan nasional. Dengan bercanda, Duterte mengatakan bahwa kecoa adalah pendukungnya.
Dua bulan kemudian, seekor lalat terus berdengung di sekelilingnya dan mendarat di dahinya, tepat saat ia memaki pastor Katolik. Dia mengatakan dengan bercanda bahwa lalat itu bertindak atas perintah mereka.
Insiden itu terjadi saat Duterte tengah ngomel terhadap kelompok-kelompok hak asasi manusia yang kritis terhadap perang narkobanya yang berdarah pada Kamis malam. Di tengah omelan Duterte, suara tokek berhasil menyela pidato orang nomor satu di Filipina itu.
Suara tokek yang berisik memicu tawa di tengah kerumunan sebagian besar tentara, menyebabkan Duterte berhenti di tengah kalimat, menoleh ke kiri dan berhenti sejenak untuk melihat apa penyebab keributan tersebut.
"Kamu membawa tokek ke sini?" dia bertanya pada petugas yang duduk di belakangnya, sembari tertawa seperti dikutip dari Strait Times, Jumat (20/9/2019).
Tokek biasa ditemukan di Asia Tenggara. Reptil kecil mirip kadal ini dikenal karena kemampuannya menghasilkan berbagai suara keras, mulai dari gonggongan hingga kicauan, untuk berkomunikasi atau ketika terancam.
Sementara para aktivis menuduh Duterte membungkam lawan-lawannya agar diam, reptil dan serangga tidak memiliki keraguan untuk mengganggunya selama pidatonya yang sering ditayangkan di televisi.
Sebelumnya seekor kecoak besar merangkak naik dan turun ke kemeja Duterte saat berpidato pada bulan Mei lalu. Saat itu ia mengecam sebuah partai oposisi menjelang pemilihan nasional. Dengan bercanda, Duterte mengatakan bahwa kecoa adalah pendukungnya.
Dua bulan kemudian, seekor lalat terus berdengung di sekelilingnya dan mendarat di dahinya, tepat saat ia memaki pastor Katolik. Dia mengatakan dengan bercanda bahwa lalat itu bertindak atas perintah mereka.
(ian)