Pasca Serangan Kilang Minyak, AS Keluarkan Imbauan Perjalanan ke Saudi
A
A
A
WASHINGTON - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengeluarkan imbauan kepada warganya yang tinggal atau yang hendak mengunjungi Arab Saudi. Imbauan ini dirilis setelah adanya serangan terhadap dua kilang minyak Saudi.
Seperti dikutip Sindonews dari laman travel.state.go pada Rabu (18/9), Kemlu AS mengatakan bahwa kepada warga AS harus meningkatkan kehati-hatian di Saudi, karena terorisme dan ancaman serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap sasaran sipil.
"Kelompok-kelompok teroris terus merencanakan kemungkinan serangan di Arab Saudi. Teroris dapat menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan, menargetkan lokasi wisata, pusat transportasi, pasar/pusat perbelanjaan, dan fasilitas pemerintah setempat," tulis Kemlu AS.
"Teroris telah menargetkan kepentingan pemerintah Saudi dan Barat, masjid dan situs keagamaan lainnya (baik Sunni dan Syiah), dan tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh warga AS dan warga Barat lainnya," sambungnya.
Dalam imbauannya, Kemlu AS mengatakan bahwa mereka memiliki kemampuan terbatas untuk menyediakan layanan darurat kepada warga AS di wilayah sekitar 70 Km perbatasan Saudi-Yaman, termasuk kota Jizan dan Najran, dan Qatif di provinsi Timur dan sekitarnya, termasuk Awamiyah. Hal ini, karena personel Misi AS dan keluarga mereka dilarang bepergian ke wilayah tersebut.
"Personel Misi AS dan keluarga mereka tidak diizinkan menggunakan bandara di Abha tanpa persetujuan Kepala Misi," imbuhnya.
Seperti dikutip Sindonews dari laman travel.state.go pada Rabu (18/9), Kemlu AS mengatakan bahwa kepada warga AS harus meningkatkan kehati-hatian di Saudi, karena terorisme dan ancaman serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap sasaran sipil.
"Kelompok-kelompok teroris terus merencanakan kemungkinan serangan di Arab Saudi. Teroris dapat menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan, menargetkan lokasi wisata, pusat transportasi, pasar/pusat perbelanjaan, dan fasilitas pemerintah setempat," tulis Kemlu AS.
"Teroris telah menargetkan kepentingan pemerintah Saudi dan Barat, masjid dan situs keagamaan lainnya (baik Sunni dan Syiah), dan tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh warga AS dan warga Barat lainnya," sambungnya.
Dalam imbauannya, Kemlu AS mengatakan bahwa mereka memiliki kemampuan terbatas untuk menyediakan layanan darurat kepada warga AS di wilayah sekitar 70 Km perbatasan Saudi-Yaman, termasuk kota Jizan dan Najran, dan Qatif di provinsi Timur dan sekitarnya, termasuk Awamiyah. Hal ini, karena personel Misi AS dan keluarga mereka dilarang bepergian ke wilayah tersebut.
"Personel Misi AS dan keluarga mereka tidak diizinkan menggunakan bandara di Abha tanpa persetujuan Kepala Misi," imbuhnya.
(esn)